EKUADOR–Petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di Guayaquil, Ekuador mengungkapkan fakta mengejutkan lantaran kewalahan oleh pasien Covid-19. Petugas itu mengatakan bahwa staf terpaksa menumpuk mayat-mayat di kamar mandi karena kamar mayat sudah penuh.
Di tempat lain, seorang tenaga medis mengatakan bahwa para dokter telah dipaksa untuk membungkus dan menyimpan mayat agar tempat tidur rumah sakit dapat digunakan lagi untuk pasien lain.
BACA JUGA: Ngeri, Mayat-mayat Korban Covid-19 di Kota Ini Dibiarkan Tergeletak dan Membusuk di Jalanan
Ekuador telah mencatat hampir 23.000 kasus Covid-19 dan hampir 600 kematian, dengan Guayaquil—yang oleh sebagian orang disebut sebagai “Wuhan-nya Amerika Latin”—sejauh ini merupakan kota yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19. Tetapi jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Gambar mengejutkan dari mayat yang tersisa di jalanan yang menjadi viral pada bulan Maret dan April membuktikan peringatan tentang kapasitas virus untuk menghancurkan sistem perawatan kesehatan yang rapuh dan sistem kamar mayat, terutama di negara-negara berkembang.
Seorang perawat berusia 35 tahun di rumah sakit pertama di Guayaquil yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa trauma yang dilihatnya telah memengaruhinya secara profesional dan pribadi.
Menurutnya, ketika darurat kesehatan pecah pada bulan Maret, setiap perawat yang biasanya merawat 15 pasien menjadi 30 pasien dalam waktu hanya 24 jam.
“Begitu banyak orang yang datang…mereka hampir mati di tangan kita,” kata perawat itu, seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (30/4/2020).
Bukan hanya rumah sakit yang kewalahan, tetapi kamar mayat juga.
BACA JUGA: Lawan Covid-19, MUI Minta Pemerintah Larang Masuknya TKA China ke Indonesia
“Staf kamar mayat tidak akan mengambil lagi, berkali-kali kami harus membungkus mayat dan menyimpannya di kamar mandi,” katanya.
“Hanya ketika mayat-mayat itu ditumpuk enam atau tujuh, mereka datang untuk mengambilnya,” paparnya.
Seorang kolega berusia 26 tahun, yang juga seorang perawat, membenarkan adegan kacau itu.
“Ada banyak yang mati di kamar mandi, banyak berbaring di lantai, banyak yang mati di kursi,” katanya. []
SUMBER: SINDO