PALESTINA—Jalur Gaza dikabarkan telah mengalami kekurangan pangan paling parah di hari ketahanan pangan sedunia. Kekurangan pangan ini hingga mencapai 80 persen akibat blokade Israel selama lebih dari 11 tahun. Keterangan ini disampaikan Lembaga Gazi Distek berkantor di Turki pada Senin (16/10/2017).
Menurut laporan PIC, Lembaga Turki ini mengisyaratkan bahwa kekerasan dan tindakan permusuhan Israel terhadap sektor pertanian menyebabkan defisit produk pertanian yang mencapai 27 persen.
Selain itu, defisit dalam kekayaan ternak dan ikan mencapai 54 persen, perusakan sekitar 800 sumur air untuk pertanian, di samping perusakan lebih dari 30 persen lahan pertanian.
Lembaga ini menyerukan FAO agar berperan lebih di Gaza dan berkoordinasi dengan pihak-pihak donor untuk melakukan intervensi segera memberikan bantuan dan merehabilitasi pertanian di Jalur Gaza dan sektor peternakan.
Lembaga Gazi meminta agar dunia menekan Israel penjajah memberikan izin kepada nelayan Jalur Gaza untuk melaut hingga radius 20 mil seperti yang sudah diteken dalam perjanjian Oslo.
Meski ada usaha internasional untuk mengurangi persoalan kelaparan di dunia sampai kepada tingkat terendah, namun masih ada 805 juta manusia di dunia yang tidak memiliki makanan yang cukup untuk bisa hidup sehat, atau 1 dari 9 warga dunia. Sebagian mereka yang kekurangan ini hidup di negara berkembang. []