TANGGAL 19 November diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia. Pada peringatan tahun ini, diketahui bahwa dunia mengalami krisis toilet. Menurut sebuah organisasi aktivis sanitasi, negara-negara miskin di seluruh dunia sedang menghadapi kekurangan toilet yang membahayakan jutaan jiwa.
Krisis toilet paling parah terjadi di beberapa bagian Afrika dan Asia yang menghadapi kemiskinan ekstrem dan ledakan populasi.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kebersihan Hijab bagi Muslimah
Satu dari lima sekolah dasar dan satu dari delapan sekolah menengah secara global tidak memiliki toilet. Temuan ini disampaikan kelompok WaterAid dalam sebuah laporan baru untuk menandai hari toilet yang ditetapkan PBB. Kelompok ini juga mendesak PBB berupaya untuk mengakhiri krisis sanitasi global.
Diperkirakan 4,5 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke sanitasi yang layak, kata laporan itu. Sekitar 2,5 miliar di antaranya tidak memiliki toilet yang memadai, menurut angka PBB.
Kurangnya toilet memaksa banyak orang untuk buang air besar di tempat terbuka—di jalan-jalan, di semak-semak dan sungai serta sumber air lainnya.
Di antara tujuan pembangunan yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 2015 adalah target untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke toilet yang aman pada tahun 2030.
Namun para juru kampanye memperingatkan bahwa tujuan ini akan sulit dipenuhi jika pemerintah dan pelaku bisnis tidak berinvestasi lebih banyak untuk urusan sanitasi.
“Sanitasi adalah bisnis dekade ini,” kata Cheryl Hicks, kepala eksekutif dari kelompok bisnis Toilet Board Coalition yang berbasis di Jenewa.
Hicks telah mendesak investor untuk membantu mengurangi kekurangan toilet di negara-negara yang pemerintahnya tidak mampu membangun infrastruktur sanitasi.
BACA JUGA: Apa Itu Kebersihan?
“Setengah dunia membutuhkan toilet. Mereka tidak memilikinya karena infrastrukturnya terlalu mahal bagi pemerintah, ”katanya.
Negara-negara Afrika termasuk yang paling membutuhkan toilet.
Laporan baru oleh WaterAid mengutip sekitar 344 juta anak di sub-Sahara Afrika yang tidak memiliki toilet di rumah, membuat mereka rentan terhadap diare dan infeksi. []
SUMBER: ALARABIYA