INGGRIS—Pemerintah Inggris telah mengumumkan rencana untuk melarang penjualan minuman berenergi bagi anak-anak. Larangan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang dampak minuman berkadar kafein tinggi pada kesehatan anak muda.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa konsultasi akan dimulai dengan memberlakukan larangan penjualan minuman energi karena masalah kesehatan, Kamis (30/8/2018).
BACA JUGA: Sebut Muslimah Terlihat seperti Kotak Surat, Mantan Menlu Inggris Tak Mau Minta Maaf
“Ribuan anak muda sering mengonsumsi minuman energi. Hal ini terjadi karena minuman berenergi dijual dengan harga lebih murah daripada minuman ringan. Kami akan berkonsultasi untuk melarang penjualan minuman berenergi bagi anak-anak,” kata May.
Pengumuman tersebut mengatakan bahwa remaja di Inggris mengonsumsi sekitar 50 persen lebih banyak minuman energi daripada remaja lain di nergara Eropa lainnya. Rata-rata mereka yang berusia 10 hingga 17 tahun mengonsumsi minuman energi.
Pemerintah akan berkonsultasi dengan berbagai pihak selama 12 minggu tentang bagaimana seharusnya menerapkan larangan tersebut dan pada usia berapa itu harus diterapkan. Larangan itu hanya akan mencakup anak-anak di Inggris.
BACA JUGA: Inggris Peringatkan Jemaah Haji Terkena MERS
Studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara minuman energi yang banyak mengandung gula dan kafein sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas. Larangan potensial di Inggris akan memengaruhi minuman yang mengandung 150 miligram kafein atau lebih per liter.
Pemerintah Inggris memberlakukan pajak pada semua minuman ringan yang mengandung kadar gula tinggi mulai April 2018. Beberapa pengecer sudah memberlakukan larangan penjualan minuman energi untuk anak-anak berusia di bawah 16 tahun. []
SUMBER: PRESSTV