JAKARTA–Sedekah, tidak melulu soal uang atau makanan. Di Palestina, para relawan memberikan sedekah berupa bensin solar untuk membantu penerangan kurang lebih seratus Masjid di Jalur Gaza yang mengalami krisis listrik.
Hal tersebut dibenarkan relawan asal Indonesia yang menetap di Jalur Gaza, dia bernama Abdillah Onim. “Akibat krisis listrik, imbasnya masjid-masjid di Gaza tanpa penerangan, dan sumbangan dari masyarakat dan umat Islam Indonesia sangat membantu saudara-saudara kita di sini,” ungkapnya, Minggu (28/5/2017).
Ia menjelaskan bahwa krisis listrik di kawasan yang masih diblokade zionis Israel itu sudah terjadi menjelang bulan Ramadan.
Kemudian, melalui organisasi sosialnya, ia mengetuk umat Islam di Indonesia agar bisa menyisihkan rezekinya guna membantu warga Gaza sehingga kegiatan masjid di Jalur Gaza bisa terus berjalan.
“Mari bersedekah solar dan bensin untuk masjid-masjid di Jalur Gaza. Cukup dengan sumbangan Rp30 ribu, selama bulan Ramadan masjid tetap terang,” kata Abdillah Onim yang kini sudah menikah dengan Muslimah Palestina.
Menurut Onim, kian ketatnya blokade dan isolasi penjajahan zionis Israel atas wilayah Jalur Gaza ini juga semakin mempersulit tatanan hidup dan perekonomian masyarakat di kawasan itu.
Dikemukakannya bahwa saat ini sebanyak 1,9 juta jiwa masyarakat Gaza harus menerima nasib 70 persen di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan.
“Jika 70 persen hidup di bawah garis kemiskinan berarti tidak kurang dari satu juta jiwa dari warga Gaza tidak mendapatkan lapangan pekerjaan,” katanya.
Sedangkan lebih dari 220.000 pemuda Gaza merupakan pengangguran, di mana 180.000 orang pemuda dan pemudi lulusan sarjana tidak mendapatkan lapangan pekerjaan.
Selain itu, 120.000 orang berusia 50 tahun lebih terpaksa dirumahkan karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. []
Sumber: Antara