SEBUAH SMA di kota Wuppertal, Jerman bagian barat telah melarang siswa muslim melakukan shalat di gedung sekolah, memicu perdebatan sengit di media sosial.
SMA Johannes Rau meminta para guru pada 16 Februari untuk mengeluarkan peringatan kepada siswa yang melakukan shalat di gedung sekolah.
Manajemen sekolah mengatakan wudhu di toilet sekolah, dan secara terbuka shalat di gedung sekolah tidak diizinkan. Manajemen juga mendesak guru untuk melaporkan nama-nama siswa yang tidak mengikuti aturan.
Larangan kontroversial ini telah menarik kritik luas di media sosial, tetapi didukung oleh partai sayap kanan Jerman atau AFD.
Baik manajemen SMA Johannes Rau atau keluarga siswa tidak mengeluarkan pernyataan resmi tentang peristiwa ini.
Jerman memiliki penduduk muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis, dan sebagian besar dari empat juta muslim Jerman terintegrasi dengan baik.
Kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi Jerman, namun sejumlah undang-undang yang terbit di masa lalu masih melarang kegiatan keagamaan di sekolah karena dianggap merusak ketenangan sekolah.
Sepatutnya kita bersyukur dilahirkan di negara yang tidak melarang untuk shalat atau pun beribadah. Akan tetapi justru sebaliknya banyak masjid-masjid yang jumlahnya lebih dari 700 masjid di Indonesia yang minim penghuninya ketika shalat berjama’ah. []
Sumber: diallymuslim