PALESTINA—Beberapa daerah di Tepi Barat kini tengah menghadapi krisis air. Di daerah sebelah barat laut propinsi Nablus, wilayah utara Tepi Barat, ada desa Deir Sharaf, Burqa dan Bazaria, yang setiap tahun mengalami kelangkaan air.
Meskipin daerah ini berada di sebuah cekungan air yang besar. Sementara itu permukiman Israel Shavei Shamron yang berdekatan dengan daerah tersebut hidup dalam kemelimpahan air pejanjang waktu.
BACA JUGA: Rusak Pencaharian Warga Nablus, Yahudi Tebang 100 Pohon Zaitun
Penduduk desa-desa tersebut, yang jumlahnya lebih dari 40.000, menderita dan mengalami kehausan. Sementara pemukim pendatang Israel yang berjumlah 1.200 pemukim mengonsumsi air dua kali lebih banyak dari jumlah yang dikonsumsi warga Palestina.
Pertanian warga Palestina mati pada bulan-bulan musim panas, sementara pohon-pohon di permukiman Yahudi Shavei Shamron menjulang ke langit karena air yang berlimpah.
Dirar Abu Omar, direktur Lembaga Bantuan Pertanian di Nablus dan wakil kepala desa Burqa selama empat tahun sebelumnya, mengatakan bahwa tindakan Israel mengendalikan tangki air di pemukiman Shomron, yang menyedot air dari sumur-sumur dari Beit Iba yang ada di sebelumnya.
Sehingga air yang memasok ke desa-desa Palestina tersebut terhenti karena debit air turun hingga 2 meter, adalah dalam rangka untuk menjamin pasokan air yang melimpah kepada para pemukim penjajah Israel sepanjang waktu.
Dia menambahkan bahwa orang yang mengamati pohon-pohon di dalam kamp militer Zionis dan permukiman Shavei Shomron, akan menyadari bahwa ukuran pohon-pohon tersebut jauh melampaui dari umurnya tidak lebih dari sepuluh tahun.
Sementara pohon-pohon di Naqoura dan Deir Sharaf, yang umurnya 60 tahun dan bahkan banyak yang lebih tua, ukurannya tidak mencapai setengah dari pohon-pohon di permukiman Israel tersebut karena kekurangan air.
BACA JUGA: Kisah Haru Pemilik Restoran Tertua di Nablus
Ketua Dewan Desa Deir Sharaf, Fahmi Naufal, menegaskan bahwa hanya jalan yang memisahkan desanya dengan permukiman Yahudi tersebut.
Di bulan-bulan musim panas, desanya menderita kekurangan air minum. Warga terpaksa membeli air menggunakan tangki atau mengambil air dari air ain di desa.
Menurut Insinyur Mazen Ghoneim, kepala Otoritas Air di Palestina, jatah air harian bagi pemukim Israel adalah 400 hingga 800 liter, sementara warga Palestina hanya mendapatkan 45-50 liter. []
SUMBER: PIC