LAYANG-layang adalah mainan populer di kalangan anak-anak, tak terkecuali orang dewasa. Namun di Palestina layang-layang justru menjadi ancaman baru bagi Israel. Bagaimana bisa?
“Tidak pernah kehilangan akal.” Kalimat itu sesuai untuk menyebut para pemuda Palestina yang terus berinovasi guna menghadapi penjajah Israel yang menyebut tentaranya sebagai “tentara yang tidak terkalahkan.”
Jadi tidak heran jika layang-layang yang tadinya sebuah mainan anak-anak Palestina, benar-benar telah membuat penjajah mengalami “kebuntuan politik dan keamanan.” Terutama setelah para pemuda Palestina dari Jalur Gaza, mempropagandakan video melalui jejaring sosial, yang menjelaskan mekanisme kerja layang-layang (orang Palestina menyebutnya pesawat kertas) dan cara menerbangkannya ke arah wilayah Palestina yang diduduki tentara Israel.
Selama 20 hari terakhir, di Jalur Gaza digelar berbagai kegiatan pawai kepulangan akbar. Dalam dua pekan terakhir, kegiatan yang paling menonjol adalan penerbangan layang-layang oleh para pemuda Palestina, yang diujung ekornya diberi bahan yang mudah terbakar.
Kelompok pemuda yang menyebut diri mereka “Ahfad Zawari” (anak cucu zawari), meluncurkan aksi membakar hutan dan lahan pertanian yang dikuasai Israel di timur Gaza.
Melalui potongan-potongan video yang mereka upload ke media sosial, “Ahfad Zawari” menyerukan berpartisipasi dalam pawai kepulangan akbar dan menyiapkan “layang-layang pembakar,” untuk menjatuhkan api di perbatasan selama sepekan ini.
Pada hari Selasa (17/4/2018) lalu, layang-layang pembakar ini berhasil membakar lahan pertanian Israe di sekitar “Kibbutz Beeri,” yang terletak tujuh kilometer di sebelah timur kamp pengungsi al-Buraij di wilayah tengah Gaza. Menurut sumber media Israel, lebih dari 100 ribu meter persegi lahan terkabar akibat layang-layang pembakar ini. []
SUMBER: PIC