SIGI—Andi, warga Petoboto kabupaten Sigi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menuturkan kondisi tempatnya bermukin pazca gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Menurut Andi, lumpur setinggi 3 hingga 8 meter mendadak muncul usai gempa 7,4 Skala Richter yang terjadi di waktu petang itu.
BACA JUGA: Korban Gempa Palu ‘Halal’ Mengambil Barang di Minimarket, Dibayar Pemerintah
“Dimana sebelum muncul lumpur didahului dengan bergeraknya tanah sehingga timbul retakan dan munculnya lumpur hitam,” kata Andi.
Lumpur yang muncul akibat gempa itu menjadi tanda tanya. Menurut Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho, munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu. Namun, fenomena itu bisa dijelaskan.
Sutopo mengatakan, terjadi fenomena likuifaksi (liquefaction) akibat gempa 7,4 SR di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Pasca Gempa, Warga Mamuju Tengah Dikejutkan Semburan Api Setinggi 2 Meter
“Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan. Akibatnya pondasi bangunan roboh yang menyebabkan amblas,” kata Sutopo dalam akun twitternya.
Belum diketahui pasti berapa korban jiwa akibat peristiwa ini. Petugas BPBD dan Basarnas dilaporkan sudah menuju lokasi. []
SUMBER: SINDONEWS