REZEKI akan datang kepada kita kapan pun Allah memberi, walau dalam waktu yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Tapi, rezeki juga tidak akan datang begitu saja. Perlu adanya pemancing untuk menarik rezeki itu datang pada kita. Jika kita sungguh-sungguh pasti akan selalu ada jalan untuk mendapatkan rezeki.
Jikalau kita tidak menjemputnya tentu rezeki itu tidak akan pernah datang kepada kita. Yang salah di kita itu begitu, tidak mau berusaha tapi ingin banyak rezeki. Jika kita mau hidup enak, maka kita juga harus mau hidup dengan kepedihan. Sebelum kebahagiaan didapat, kita harus mau merasakan kesedihan. Bagaimana sulitnya untuk mencari rezeki.
Tapi, ada satu jalan yang memudahkan kita untuk mendapatkan rezeki utama. Pasti akan selalu ada saja jalan tambahan rezeki yang membuat seseorang manusia yang rajin ibadah, mau menambah jalan ibadah, dan juga berkenan untuk mengistiqamahkannya. Inilah yang disebut sebagai jalan rezeki utama.
Dalam mengerjakan suatu ibadah, mengapa pula ia bisa membuat kita menjadi berkah? Sebab, ada manta rantai ekonomi yang terjadi dalam satu parktik ibadah. Seperti halnya memberi makan anak yatim, bersedekah, shalat bersama anak yatim.
Wah, banyak sekali mata rantai ekonomi yang terbangun dengan sendirinya; membeli makanan, menggunakan jasa transfortasi untuk ke pasar dan untuk mengangkut anak-anak yatimnya, menyediakan pakaian, dan masih banyak lagi!
Intinya, dengan kita mengeluarkan sesuatu untuk beribadah kepada Allah SWT, seperti memberi kepada anak yatim, tak akan terasa kita telah memperoleh rezeki yang tak diduga-duga sebelumnya. Berkahnya dalam beribadah, itulah yang dapat kita rasakan.
Sumber: The Miracle of Giving/Karya: Ust. Yusuf Mansur/Penerbit: Zikrul Hakim