NTB—Muslim Aid Indonesia bekerjasama dengan Global Ehsan Relief menerjunkan tim tanggap bencana di kedua Kabupaten yang terdampak gempa paling parah di Nusa Tenggara Barat, yakni, Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat. Tim tersebut dikerahkan untuk mendata kebutuhan penduduk yang terkena dampak gempa berkekuatan 6.4 skala richter yang mengguncang NTB pada Ahad (29/7/2018) pagi.
“Tim di lapangan saat ini difokuskan melakukan tanggap bencana di Desa Obel-Obel, Kecamatan Smbelia,Lombok Timur dan Desa Sukadene, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.”Ujar Program Manajer Muslim Aid Indonesia, Tatang Husaini (30/7/2018).
Menurut penanggung jawab tim tanggap bencana, Lalu Irwan Hadi, tim di lapangan sudah mendistribusikan beragam kebutuhan logistik seperti terpal, selimut, perlengkapan bayi dan wanita, juga makanan siap saji, air kemasan dan Hygiene kit kepada hampir 300 KK di setiap wilayah.
“Kami upayakan distribusi ini tepat sasaran. Sehingga apa yang kami berikan berguna dan tidak terbuang”kata Irwan.
Irwan menjelaskan, pihaknya akan terus memperbaharui data dan informasi mengenai korban dan bangunan yang rusak di kedua desa di Lombok Timur dan Lombok Barat.
“Setidaknya dengan mengupdate data dan membagikannya ke berbagai kalangan seperti pemerintah dan LSM, hal tersebut dapat membantu semua kalangan untuk memulihkan kembali wilayah yang terpapar gempa dengan singkat”ungkap Irwan.
Sebelumnya gempa terjadi di lokasi .26 LS,116.55 BT (28 km Barat Laut Lombok Timur – NTB), dengan kedalaman 10 Km. Berdasarkan data sementara akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter ini mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 40 orang luka-luka.
Gempa juga dirasakan di daerah Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan beberapa wilayah di Bali. Selain itu, akibat gempa bumi tersebut pendakian Gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok ditutup sementara. []