السكوت أخ الرضى
“Diam itu saudaranya kerelaan.”
Diamnya seorang gadis ketika ditawarkan seorang pria itu adalah tanda bahwa dia setuju dan siap mengarungi bahtera rumah tangga bersama lelaki tersebut.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Janda tidak boleh dinikahkan hingga dimintai perintahnya, dan gadis tidak boleh dinikahi hingga dimintai izinnya.”
Baca Juga: Ini Tanda Suami Diam-Diam Mencintai Anda
Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah izinnya? Beliau menjawab, ‘diamnya’”. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnnya.
Karenanya, janganlah berharap seorang wanita mengungkapkan cintanya terlebih dahulu, walaupun tidak ada larangan sebagaimana Khadijah RA yang meminta dirinya dinikahi oleh nabi SAW.
Diamnya wanita ketika mencintai seorang pria adalah didorong oleh rasa malunya yang sangat .
Pasifnya wanita dalam bercinta karena ia ujian bagi para pria, andai wanita lebih agresif dari pria, tentulah banyak laki-laki yang berjatuhan karena dahsyatnya rayuannya.
Baca Juga: Banyak Hoax Bertebaran, Buya Syafii Imbau Orang Waras Jangan Diam
Seorang nabi Yusuf pun sempat dibuat mabuk kepayang ketika Zulaikha menggodanya andai Yusuf tidak mendapat peringatan dari Rabbnya.
Nabi SAW bersabda : ما تركت بعدى فتنة أضر على الرجال من النساء “Sepeninggalanku tidak ada fitnah yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah wanita.
Diamnya Nabi SAW terhadap sebuah perkara adalah sebuah pertanda bahwa ia menyetujuinya.
Karenanya diamnya seorang ulama terhadap sebuah kemungkaran adalah berbahaya dan tanda ia meridoinya.
Ulama berkata: “الساكت عن الحق شيطان أخرس “, “Diam terhadap terhadap kebenaran adalah setan yang bisu.”
Lisan seorang ulama haruslah tajam menyuarakan kebenaran namun tetap dengan lemah lembut karena tidaklah bisa kekerasan dihapus dengan kebrutalan melainkan hanya dengan ketegasan.
Kita boleh diam jika tidak berbicaranya kita ada maslahat di dalamnya, namun bicaralah jika kemungkaran semakin menjadi jadi karena diamnya dirimu. []