لا تستخدم فمك الاـ شيئين فقط : هم الصمت و الإبتسامة – الإبتسامة : لحل المشكلات و الصَمت : لتجاوز المشكلات
“JANGAN gunakan mulutmu kecuali untuk dua hal saja yaitu diam dan senyum, karena senyuman itu dapat menyelesaikan masalah demi masalah dan diam itu bisa melewati masalah.” (Syaikh Mutawwali Asyarawi)
Terkadang ketika hidup ini terlalu banyak dihimpit masalah, maka diam dan tafakkur bisa menjadi sebuah solusi.
Diam bisa mejadi sebuah pernyataan yang sangat jelas ketika kata-kata tidak lagi mendatangkan manfaat.
Berbicara membutuhkan belajar dan ternyata untuk diam kita butuh belajar lebih lama lagi.
BACA JUGA: Ta’at Kok Sebentar-Sebentar?
Diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa, berpikir ketika diam juga merupakan tindakan. Bukankah diamnya seorang gadis ketika ada yang melamarnya itu tandanya ia bersedia dinikahinya dan itu adalah sebuah tindakan dalam diam?
Diam bukan berarti lemah. Terkadang kita tahu apa yang harus dikatakan, tapi kita tidak ingin melukai perasaan seseorang, karena lisan ini bisa menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
Namun jika saatnya berbicara tiba, berbicaralah agar engkau tidak menjadi setan bisu yang diam saja ketika melihat kebenaran dinodai dan kemungkaran dipuja dipuji.
Tidak semua jawaban harus dikatakan. Terkadang diam adalah jawab yang paling keras bagi seseorang bodoh.
Ulama berkata
ترك الجواب على الجاهل جواب
“Meninggalkan jawaban bagi yang bodoh adalah jawabannya.”
Jika diam bisa melewati sebuah masalah maka tersenyum bisa juga menjadi solusi atas masalah yang datang bertubi-tubi.
Sungguh bukan karena hari ini bahagia lalu kita tersenyum, tetapi hari hari ini menjadi indah dan bahagia karena adanya senyuman indah yang merekah di wajah.
Tersenyumlah dengan ikhlas dari dasar hati yang paling dalam dan itu lebih bermakna dari seribu kebaikan.
Saat kita dihimpit masalah, biarlah bibir tidak mengetahuinya agar kita bisa selalu tersenyum. Bukankah semua yang terjadi terhadap kita adalah kebaikan, jika hadir nikmat maka itu kesempatan untuk bersyukur dan jika datang cobaan, maka itu kesempatan untuk bersabar.
BACA JUGA: Syahwat yang Tersembunyi
Jika Anda ingin terlihat baik maka tersenyumlah. Dan jika Anda sulit tersenyum, maka paksalah bibirmu untuk sebuah senyuman agar wajahmu seindah para nabi dan tidak angkuh seperti seperti Fir’aun.
Senyuman yang tulus tidak bisa dibeli dengan uang. Ia bukan senyuman pelayan perusahaan yang selesai senyumnya ketika semua pelanggan sudah tidak ada. Itu semua karena ia dibayar untuk sebuah senyuman.
Dan tetaplah tersenyum dalam segala keadaan karena itu cara sederhana untuk membuat hidupmu bahagia. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari