SWISS—Sebuah perusahaan Swiss telah mengekspor zat kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku gas sarin ke Suriah pada 2014, kata media Swiss, Rabu (25/4/2018).
Menurut Swiss Radio and Televisi (RTS), perusahaan itu telah mengekspor sebanyak lima metrik ton isopropanol ke Suriah. Pada Mei 2014, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, bahwa Suriah telah menghancurkan 120 metrik ton isopropanol.
“Namun, enam bulan kemudian, sebuah perusahaan Swiss bisa mengekspor lima metrik ton isopropanol tanpa larangan dari pemerintah Swiss,” ujar RTS.
Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) mengatakan bahwa perusahaan tersebut adalah “Perusahaan farmasi swasta Suriah” dan “Tidak ada indikasi bahwa mereka memiliki keterkaitan dengan rezim Bashar al-Assad di Suriah pada saat itu ataupun sekarang.”
Uni Eropa telah memberlakukan sanksi atas rezim Assad, salah satunya larangan ekspor beberapa bahan kimia, termasuk Isopropanol. Sementara itu, otoritas Swiss, yang bukan anggota UE, tidak memasukkan Isopropanol ke daftar produk terlarang untuk Suriah.
Kelompok Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengungkapkan bahwa pasukan rezim Assad telah melancarkan 214 serangan kimia ke pihak oposisi sejak 2011, yang telah menewaskan sedikitnya 1.421 orang. []
SUMBER: ANADOLU