INDIA—Pemerintah India dikabarkan telah berencana untuk mendeportasi sekitar 40 ribu Muslim Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh. Mereka diusir karena dianggap tak mengantongi izin resmi.
“Hal-hal ini tengah dibahas di tingkat diplomatik dengan Bangladesh dan Myanmar. Kejelasan lebih lanjut akan muncul pada waktu yang tepat,” ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri India K.S. Kata Dhatwalia, PressTV melaporkan pada Jumat (11/8/2017).
Pemerintah India mengatakan hanya sekitar 14 ribu Muslim Rohingya telah terdaftar di badan pengungsi PBB, sedangkan sisanya dianggap illegal.
Membalas hal tersebut, kantor perwakilan Komisaris Urusan Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan bahwa pihaknya akan “berusaha menemukan fakta” tentang rencana India mendeportasi Muslim Rohingya.
Tidak ada kondisi yang lebih baik lagi bagi Muslim Rohignya selain menunggu di India.
Pemerintah Myanmar menyangkal kewarganegaraan penuh terhadap penduduk Rohingya yang berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa.
Dianggap oleh PBB sebagai “kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia,” Muslim Rohingya berada di bawah pengepungan militer di negara bagian Rakhine, Myanmar, sejak Oktober 2016.
Pemerintah Myanmar menggunakan sebuah serangan militan terhadap penjaga perbatasan saat itu sebagai dalih untuk menegakkan pengepungan.
Menurut perkiraan PBB, sekitar 75 ribu orang Rohingya telah meninggalkan Rakhine ke Bangladesh. []