NEPAL–Parbati Buda Rawat (21), tewas pada Ahad, 30 November 2019 lalu di sebuah gubuk berukuran 1,5 x 1,5 meter bernama Pondok Menstruasi. Parbati Buda Rawat meringkuk di dalam pondok diasingkan keluarga. Hal ini dilakukan setelah dia mengalami datang bulan. Saat siklus bulanan itu datang, wanita di Nepal dianggap najis sehingga harus diasingkan. Orang Nepal menyebutnya, ‘chhaupadi’.
Parbati menyalakan api agar dia tetap hangat. Namun sayang, asap dari api memenuhi ruangan sehingga Parbati tewas kehabisan napas.
BACA JUGA: Apa yang Menyebabkan Siklus Haid Tidak Teratur?
Akibatnya, polisi pun menciduk kakak ipar korban. Ini adalah kasus pertama dari jenisnya di negara Asia.
Jika terbukti bersalah, kakak iparnya bisa dikurung selama tiga bulan dan didenda 3.000 rupee (Rp500 ribu), berdasarkan undang-undang yang diperkenalkan tahun lalu.
Banyak komunitas di Nepal, memandang wanita menstruasi sebagai tidak murni. Di beberapa daerah terpencil, mereka dipaksa untuk tidur di pondok yang jauh dari rumah, mengikuti tradisi berusia berabad-abad yang dikenal sebagai ‘chhaupadi’.
Praktik ini, menyebabkan kematian beberapa wanita setiap tahun, karena pilek, inhalasi asap, gigitan ular dan bahkan serangan binatang.
“Kami menangkap ipar korban kemarin untuk diselidiki, setelah mencurigai keterlibatannya dalam memaksa almarhum untuk tinggal di gudang chhaupadi,” kata pejabat polisi setempat Janak Bahadur Shahi.
BACA JUGA: Mengira Sudah Suci dari Haid, lalu Berhubungan dengan Suami, Bagaimana?
“Aku yakin ini adalah penangkapan pertama dalam kasus seperti itu.”
“Sangat positif untuk melihat polisi bertindak proaktif, dan itu akan membantu mencegah orang untuk mengikuti tradisi. Tetapi ada jalan panjang untuk mengakhirinya,’ kata Radha Poudel, seorang aktivis yang bekerja melawan chhaupadi.
Kematian Rawat, setidaknya adalah yang ketiga tahun ini. Dua wanita meninggal karena menghirup asap di pondok menstruasi di distrik tetangga. []
SUMBER: BBC