RASULULLAH SAW telah mengajarkan kepada manusia tentang segala sesuatu dalam aspek kehidupan. Bahkan, soal meludah pun, sudah diajarkan oleh beliau SAW.
Islam lewat Rasulullah SAW telah menganjurkan soal adab meludah menurut syariat Islam. Meludah adalah aktivitas mengeluarkan sesuatu yang mengganggu organ mulut terutama indera pengecap pada manusia. Meludah memiliki banyak manfaat yakni, membersihkan organ dalam mulut, mengeluarkan dahak yang mengganggu pernafasan dan menetralkan rasa kurang enak indera pengecap.
Abdullah bin Umar pernah bercerita bahwa Rasulullah SAW melihat air ludah di arah kiblat dalam sebuah masjid. Beliau kemudian menggunakan tongkat atau kayu untuk membersihkan tempat itu sambil memberikan arahan:
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَبْصُقْ فِي قِبْلَتِهِ فَإِنَّمَا يُنَاجِي رَبَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Artinya: “Ketika Anda sedang melakukan salat, sebaiknya hindari meludah ke arah kiblat. Ini karena saat Anda sedang dalam keadaan salat, Anda sedang berkomunikasi secara langsung dengan Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi.” (Musnad Ahmad)
BACA JUGA: Ternyata Meludah ke Depan dan ke Kanan saat Shalat itu Dilarang, Ini 5 Penjelasannya
Sebagai manusia yang memiliki akal dan juga beradab, tentu saja pentingnya mengetahui adab meludah yang baik dan benar. Diharapkan, umat Islam dapat terbiasa melakukan segala sesuatu termasuk meludah dengan penuh adab agar tidak ada yang terkait maupun tersinggung saat kita meludah.
Mengutip buku Pelajaran Adab Islam 2 oleh Suhendri dkk., berikut beberapa adab meludah yang baik dan benar.
5 Adab Meludah dalam Islam
1. Tidak Meludah ke Arah Kiblat
Meludah hendaknya tidak diperlihatkan kepada orang lain, terutama di depan orang yang sedang kita ajak bicara. Caranya dengan memalingkan wajah dan menutup saat meludah menggunakan tangan.
Dari Hudzaifah bin al-Yaman, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meludah ke arah kiblat, maka dia akan datang di hari kiamat dalam keadaan ludah itu berada di antara kedua matanya.” (HR Abu Daud)
2. Tidak Meludah ke Kanan
Tidak diperbolehkan meludah ke arah kanan baik ketika sedang melaksanakan salat atau tidak. Larangan meludah ke arah kanan sebagai bentuk pemuliaan atau penghormatan kepada malaikat pencatat amal kebajikan.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Ketika salah seorang dari kalian berdiri dalam salat, maka janganlah meludah di depannya. (Ingatlah) kepada Allah SWT selama dia berada di tempat salat dan janganlah meludah ke arah kanannya, karena sesungguhnya di sebelah kanannya ada malaikat dan hendaknya meludah ke arah kirinya atau ke arah bawah telapak kakinya, kemudian ia menimbun ludah itu.” (HR Bukhari)
3. Meludah ke Kiri saat Salat
Ketika terpaksa meludah saat salat, maka boleh meludah ke arah kirinya dengan syarat tidak ada jemaah lainnya. Kalau ada orang lain, bisa meludah ke bawah kakinya apabila lantainya tanah atau pasir, sehingga memungkinkan untuk ditutup dengan tanah.
4. Tidak Membunyikannya
Terkadang didapati orang yang meludah dengan cara membunyikannya sehingga orang lain yang ada di sekitarnya mendengar dan merasa jijik dengan suara itu. Hal ini biasanya terjadi terutama pada saat meludah disertai mengumpulkan dahak dan dikeluarkan bersamaan dengan ludah.
BACA JUGA: Adab Meludah dalam Islam
5. Tidak Meludah Sembarangan
Hendaklah meludah dengan bijak, yaitu tidak sembarang tempat. Carilah tempat yang aman, jauh dari keramaian orang dan jangan mengenai orang. Bagi yang berkendara, sebaiknya menahan diri untuk tidak meludah di jalanan sebab itu adalah perbuatan yang menyakiti hati orang lain dan dilarang oleh Islam.
Demikian penjelasan mengenai adab meludah dalam Islam. Semoga kita dapat belajar dan memahami cara meludah yang baik dan bijak. []
SUMBER: DETIK