SETIAP orang pasti pernah mengalami kesedihan. Terlebih ketika sanak saudaranya ada yang meninggal dunia. Sebagai manusia biasa yang mempunyai perasaan, kita pasti akan sedih ketika ada saudara kita yang meninggal dunia.
Berbagai macam ekspresi yang orang-orang ditunjukkan ketika mereka bersedih atas kepergian saudaranya. Tak jarang dari masyarakat yang menangis berhari-hari karena saudaranya meninggal. Ada juga orang yang berteriak-teriak dan memukul-mukul sesuatu karena tidak dapat menerima atas kepergian saudaranya yang meninggal.
BACA JUGA: Sepucuk Surat yang Membuat Ulama Shalih Menangis
Ekspresi-ekspresi yang berlebihan itulah telah Islam larang 14 abad yang lalu. Dari Umar bin Khaththab, Nabi bersabda,
“Orang yang meninggal dunia akan diazab dalam kuburnya akibat ratapan atas dirinya.” (Muttafaqun Alaih)
Masih dari Umar, dari Abi Musa, ia berkata: Ketika Umar bin Khathathab tertimpa musibah, yaitu salah seorang di antaranya ada yang meninggal dunia, maka Shuhaib berkata, “Aduhai saudaraku.” Maka Umar menegurnya dengan berkata, “Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Rasulullah Saw telah bersabda,
“Sesungguhnya orang yang meninggal akan disiksa dalam kuburnya akibat ratapan keluarganya yang masih hidup.” (Muttafaqun Alaih)
BACA JUGA: Abdullah bin Rawahah Menangis Teringat Ayat tentang Neraka
Dari Mughirah, dia menceritakan; Aku pernah mendengar Nabi Saw bersabda,
“Barangsiapa diratapi atas kematiannya, maka ia akan disiksa karena ratapan tersebut.” (Muttafaqun Alaih). []
Sumber: Fiqih Wanita Edisi Lengkap/Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah/Pustaka Al-Kautsar