CINTA itu menjaga, tergesa-gesa itu nafsu belaka. Kenapa harus mengambil jalan pintas pacaran? Kalau belum siap untuk menikah, kenapa tidak mengambil sikap memantaskan diri.
BACA JUGA: Cuman Mau Tanya, Gak Cape Pacaran?
Setiap waktu menghitung tanggal jadian, mengingatkan satu sama lain. Memperkenalkan kepada oranglain bagaimana indahnya, nikmatnya pacaran itu.
Padahal tanpa dipikirkan lebih jauh, apa yang ada dibalik indahnya pacaran itu ada dosa yang tak terhitung. Ada waktu yang terbuang sia-sia.
‘Tapi kak saya pacaran untuk menikah’
Wahai saudariku, menikah itu kan ibadah kepada Allah ya, jangan sampai awal untuk beribadah ini dimulai dengan kegiatan maksiat, pacaran misalnya.
Islam juga punya cara terindah untuk menemukan pasangan hidup, dengan taaruf misalnya. Tapi jangan sampai jiga proses taaruf ini dianggap sebagai pacaran islami.
Sungguh Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk jangan mendekati zina karena ada kebaikkan di dalamnya, jangan sampai kita menjadi hamba yang melampaui batas, bukankah kita semua ingin menjadi penghuni Surga. Mendekati zinanya saja tidak boleh apalagi melakukan.
BACA JUGA: Pacaran Islami?
Sebelum mencintai makhluknya, tanya kepada diri sendiri : sudahkah aku mencintai Allah dan Rasulullah? Seberapa besar cinta itu? Cinta kepada Rasulullah yang merindukan kita sejak beberapa ratus tahun yang lalu, kita yang menantikan perjumpaan dengannya di telaga Rasul semoga kelak dipertemukan, sungguh rugi jika kita termasuk ummat Rasulullah yang tidak bisa melihat wajahnya. []
SUMBER: HAYUHIJRAHID