UJIAN hidup memang terasa pahit bagi siapapun. Namun dengan ujian Allah SWT akan meningkatkan derajat hambanya. Karenanya penting bagi kita untuk selalu bersabar dalam menjalani kehidupan.
Allah SWT itu seperti prasangka hambanya. Bila kita mengeluh, biasanya prasangka yang kita pikirkan itu akan menuju ke arah yang tidak baik. Sehingga, dari prasangka itulah Allah SWT mengabulkannya. Maka, kejadian buruklah yang akan kita terima. Dan sangat sedikit sekali kita mendapatkan kebahagiaan di dunia ini, apalagi nanti di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, ubahlah sikap kita yang selalu mengeluh terhadap suatu masalah kehidupan ini. Anggaplah semua itu adalah ujian dari Allah SWT untuk meningkatkan keimanan kita. Agar kita dapat menghilangkan sikap itu, maka ubahlah pola pikir kita yang selalu berprasangka kurang baik menjadi lebih baik. Agar Allah SWT juga memberikan yang terbaik untuk kita.
Di nukil dari kitab “al-Fawaid” karangan Imam Ibnu Qoyim rahimahullah ta’ala pada hal 269, sebuah kata mutiara yang patut kita renungkan, berikut nukilanya:
Ada seseorang yang pernah bertanya kepada Imam Syafi’i, ia mengatakan: “Wahai Abu Abdillah, mana yang lebih baik, seseorang yang di beri kedudukan atau diberi cobaan?
Maka Imam Syafi’i menjawab, “Tidak mungkin ada seseorang yang mendapat kedudukan melainkan setelah mendapat cobaan terlebih dahulu. Sesungguhnya AllahTa’ala telah memberi cobaan kepada para nabiNya, Allah Ta’ala memberi cobaan pada nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan nabi kita Muhammad sholawatullah wa salaamuhu ‘alaihi ‘ajmain, ketika mereka semua mampu bersabar maka Allah Ta’ala memberi mereka kedudukan di muka bumi ini, jangan pernah engkau sangka kalau seseorang itu tidak akan pernah merasakan sakitnya cobaan hidup.” []