TASIKMALAYA–Siswi kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Tasikmalaya, meninggal setelah dirawat selama dua pekan di RSUD Tasikmalaya. Sisiwi berinisial NFA (11) ini diduga mengalami depresi karena di-bully (perundungan) oleh teman-temannya.
Pihak rumah sakit memastikan NFA meninggal akibat gagal nafas setelah mengalami penurunan kesadaran tinggi. Selain ditangani dokter anak, NFA juga ditangani dokter jiwa menyusul indikasi depresi akibat perundungan.
BACA JUGA: Polisi Periksa Saksi Terkait Penemuan Mayat Siswi SMP Tasikmalaya di Gorong-gorong Sekolah
“Benar pasien atas nama NFA wafat kemarin sore, pasien alami penurunan drastis dan dinyatakan wafat akibat gagal nafas” ucap, dr Adi Wibowo, Kasie Pelayanan Medis RSUD SMC Singaparna, Tasikmalaya, Jumat (31/1/2020).
Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya menyebutkan NFA jadi korban perundungan teman sekolahnya. Selain prihatin atas meninggalnya NFA, KPAID juga menyayangkan pihak sekolah maupun wali kelas yang kurang peka dengan kondisi korban.
“Kami prihatin atas wafatnya almarhum ananda NFA. Kami juga menyayangkan adanya perundungan di sekolah sesuai dengan hasil investigasi kita di lapangan. Seharusnya sekolah maupun wali kelas lebih memberikan perhatian terhadap siswanya agar kejadian ini tidak terjadi,” ujar Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
BACA JUGA: Terkait Siswi Lompat Dari Lantai 4, KPAI Pertanyakan Peran Wali Kelas
Sebelumnya diberitakan, NFA diduga jadi korban perundungan oleh teman sekelasnya. Seperti yang diungkap Eutik ibu kandungnya, Selain dihina anak miskin, NFA juga kerap disembunyikan buku pelajaranya.
“Sering disembunyikan buku pelajaranya dan dikatai anak miskin,” ujar Eutik beberapa waktu lalu. []
SUMBER: DETIK