RIYADH—Selepas pengumuman pembentukan pembentukan komite anti-korupsi baru yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, 11 pangeran, empat menteri yang masih menjabat dan puluhan mantan menteri Saudi dilaporkan telah ditahan.
Komite anti-korupsi ini sendiri diberi wewenang luas untuk menyelidiki kasus korupsi, mengeluarkan surat perintah penangkapan dan pembatasan perjalanan, serta membekukan aset.
Aksi bersih-bersih ini mengemuka setelah Raja Salman menandatangani dekrit pembentukan komite anti korupsi yang dikepalai Mohammed bin Salman.
“Tanah air tidak akan ada kecuali jika korupsi dibasmi dan koruptorlah yang bertanggung jawab,” tulis surat keputusan kerajaan seperti dikutip dari Al-Arabiya TV.
Atas penangkapan tersebut, Raja Salman merombak kabinet dengan menunjuk dua menteri baru pada Sabtu (4/11/2017) ke pos keamanan dan ekonomi.
Salah satu anggota kerajaan yang paling menonjol, Pangeran Miteb bin Abdullah, tersingkir setelah posisinya digantikan oleh Khaled bin Ayyaf sebagai Pemimpin Garda Nasional. Sementara Menteri Perekonomian Adel Fakieh diganti oleh wakilnya, Mohammed al-Tuwaijri.
Pangeran Miteb adalah anggota keluarga Abdullah yang terakhir yang menempati posisi di struktur kekuasaan Arab Saudi.
Pangeran Mohammed, putra raja berusia 32 tahun, sudah menjabat sebagai menteri pertahanan dan dinobatkan sebagai pewaris takhta. Ia menyingkirkan sepupunya yang lebih tua, Pangeran Mohammed bin Nayef yang menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Sumber: Reuters