AS–Jumlah kematian akibat virus Corona (COVID-19) di New York City, Amerika Serikat (AS), diperkirakan jauh melampaui 10 ribu orang. Perkiraan ini muncul karena ada data yang mengatakan, kurang lebih 4 ribu orang diduga meninggal karena virus Corona. Padahal mereka tidak pernah menjalani pemeriksaan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (15/4/2020), Departemen Kesehatan New York City baru saja mengumumkan bahwa 3.778 orang diduga meninggal karena penyakit yang dipicu virus Corona. Jumlah ini berbeda dengan jumlah total korban meninggal secara resmi yang mencapai 6.589 orang.
BACA JUGA: Pakar Bingung, Kasus Corona di Afrika Selatan Tiba-Tiba Menurun Tajam
Data baru yang dirilis pada Selasa (14/4) sore, sekitar pukul 16.00 waktu setempat, melaporkan bahwa jumlah korban meninggal akibat virus Corona di New York City melonjak ke angka 10.367 orang.
“Sementara data ini merefleksikan dampak tragis yang ditimbulkan virus ini terhadap kota kita, data ini membantu kita dalam menentukan skala dan ruang lingkup dari wabah ini dan memandu kita dalam pengambilan keputusan,” sebut Komisioner Kesehatan New York City, Oxiris Barbot, dalam pernyataannya.
Menurut panduan Departemen Kesehatan, orang yang diduga meninggal karena virus Corona tanpa menjalani pemeriksaan dinyatakan sebagai seseorang ‘yang diketahui tidak memiliki hasil positif dari tes lab tapi memiliki sertifikat kematian yang mencantumkan ‘COVID-19 atau setara’ sebagai penyebab kematian’.
Pekan lalu, Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengakui bahwa angka kematian resmi mungkin jauh lebih sedikit dari jumlah sebenarnya di lapangan. Dia menyebut banyak orang yang meninggal di rumah dan tidak dihitung sebagai korban meninggal akibat virus Corona, meskipun kemungkinan besar itulah penyebabnya.
Tambahan kematian di New York City juga diduga terjadi di rumah-rumah jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya. Angka-angka ini menyoroti kurang luasnya pemeriksaan virus Corona di kota tersebut.
BACA JUGA: Benarkah Cuaca Panas Bisa Cegah Penularan Corona? Begini Penjelasan Ahli
Sebelum otoritas New York City memperbarui datanya, otoritas negara bagian New York melaporkan ada nyaris 11 ribu kematian di wilayahnya. Negara bagian New York menjadi wilayah dengan jumlah kematian terbanyak akibat virus Corona di AS. Nyaris separuh dari total korban meninggal di AS ada di negara bagian ini.
Dengan jumlah kasus rawat inap dan penularan menurun, Gubernur Andrew Cuomo menetapkan ‘yang terburuk sudah berakhir’. Data terbaru Johns Hopkins University menyebut lebih dari 25.900 orang meninggal akibat virus Corona di wilayah AS. Total kasus virus Corona di AS kini dilaporkan melebihi 608 ribu kasus. []