PRINGSEWU–Seorang anak bernama Dwi (31) tega membacok ayah kandungnya, Ahmad Kasian (78), hingga tewas bersimbah darah. Insiden ini diduga dipicu oleh permasalahan ekonomi.
Tragedi berdarah itu terjadi di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Rabu (23/10/2019) malam.
Kepala Pekon Bumi Ratu Ismali mengungkapkan, Rabu siang sebelum kejadian, Dwi sempat mengurus izin usaha ternak di kantor desa.
BACA JUGA: Tengah Shalat Subuh, Ibu Dianiaya Anaknya Hingga Meninggal Dunia
Ismali menduga, pertikaian Dwi dengan ayahnya disebabkan niatnya meminjam uang di bank tidak direstui korban.
Hal senada dikatakan Kapolsek Pagelaran AKP Syafri Lubis. Dia menuturkan, tersangka Dwi tak mampu mencicil kredit motor.
Tersangka pun berencana meminjam sertifikat rumah kepada ayahnya guna diagunkan ke bank untuk digunakan sebagai modal usaha.
Karena korban tidak setuju dengan rencana itu. Diam-diam, Dwi mengambil sertifikat tersebut di lemari.
“Sertifikat diambil tanpa sepengetahuan ayahnya kemarin (Selasa), langsung dibawa ke bank,” kata Syafri.
Syafri melanjutkan, sebagai prosedur pengajuan kredit, pihak bank pun melakukan survei ke rumah korban. Pihak bank juga hendak meminta persetujuan dari Ahmad Kasian selaku pemilik rumah.
Namun ketika disurvey, Ahmad tidak setuju dengan rencana itu. Lantaran sakit hati, Dwi pun melampiaskan kemarahan kepada korban.
Dengan tujuan untuk menakut-nakuti ayahnya, Dwi mengasah celurit pada Rabu sore. Ia berharap ayahnya takut dan luluh, sehingga bersedia meneken persetujuan pinjaman di bank.
Selepas petang, tersangka mendatangi ayahnya yang sedang berada di dapur. Cekcok mulut tak bisa dihindari. Tersangka gelap mata dan mengalungkan celurit ke leher ayah kandungnya.
Namun ternyata korban tak gentar dengan ancaman anaknya. Ia memilih mati daripada merelakan rumahnya diagunkan ke bank.
BACA JUGA: Anak TK Bertanya dimana Allah, Bagaimana Menjawabnya?
Merasa ditantang, tersangka semakin emosi. Tanpa pikir panjang, ia mengayunkan celurit ke arah ayahnya.
“Anaknya menarik sabit kemudian mengayunkannya ke arah ayahnya yang sedang duduk,” ungkap Syafri.
Korban pun langsung roboh bersimbah darah. Diperkirakan, korban tewas karena kehabisan darah saat dilarikan ke puskesmas.
Syafri mengatakan, kejadian mengerikan itu disaksikan enam anggota keluarganya, termasuk istri korban dan istri pelaku. []
SUMBER: TRIBUNNEWS