DISADARI atau kah tidak, kita hidup di muka bumi ini bukan hanya ada makhluk-makhluk materi saja, seperti halnya diri kita sebagai manusia, hewan dan tumbuhan. Melainkan, makhlum tak kasat mata atau non materi pun ada di sekeliling kita, salah satunya yaitu jin. Di mana jin hidup berdampingan dengan manusia.
Jin seharusnya tidak bisa berinteraksi apalagi saling membantu satu sama lain dengan manusia. Tapi, tak dapat dipungkiri bahwasanya hal itu memanglah ada. Salah satu kasus yang sering terjadi ialah rasa sakit hati seseorang, yang terpaksa meminta bantuan jin untuk membalaskan dendamnya. Nah, ketika hal itu menimpa pada diri kita, bagaimana caranya berlindung?
Anda hendaklah selalu mohon kepada Allah SWT. Agar di lindungi dari gangguan jin (setan), dan jangan sampai Anda pergi ke dukun, sebab jika Anda sudah melangkah ke arah itu, Anda tidak akan sampai ke titik akhir.
Allah berfirman, “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada laki-laki di antara golongan jin, sehingga mereka menjadikan jin itu bertambah sombong,” (QS. al-jin: 6).
Sihir memang ada tetapi tidak banyak diketahui hakikatnya. Banyak hal di dunia yang di ketahui wujudnya tetapi tidak diketahui hakikatnya.
Untuk melindungi manusia dari ganguan jin dan sihir, hendaklah orang yang menggauli istrinya untuk pertama kali membaca doa yang di ajarkan nabi, yaitu, “Ya Allah jauhkanlah aku dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang engkau karuniakan kepadaku (anak).”
Arti rezeki dalam hadits ini ialah anak (keturunan), insya Allah bila anak lahir, tidak akan terkena gangguan setan dan sihirnya.
Sedangkan untuk bayi sampai usia kanak-kanak hendaklah selalu didoakan dengan doa ini, “Ya Allah, aku melindunginya kepada-Mu dari gangguan setan dan dari binatang yang berbisa.”
Bagi orang dewasa, selalulah mohon perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk atau bacaan istiadzah. Segala gangguan setan dan bahaya sihir tidak akan terjadi. Kecuali dengan izin Allah SWT. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani