SAAT ini digitalisasi sudah merambah di aneka macam aspek kehidupan, baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro. Termasuk juga digitalisasi ummat.
Kiprah digital sangat luar biasa, hampir seluruh perekonomian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Baik pada mengemas produk sampai di memasarkan produk.
Sebagai akibatnya lebih praktis dan lebih cepat pada distribusi. Informasi telekomunikasi yang dipergunakan buat membentuk pertumbuhan ekonomi yg semakin cepat serta, tiada batas dengan dukungan teknologi digital dan teknologi Tradisional.
Teknologi informasi yang sudah merambah ke individu (pribadi) bisa mendukung era digitalisasi informasi serta komunikasi pada ekonomi syariah.
Digitalisasi Ummat, Aplikasi Khusus
Teknologi tadi sekarang telah bekerja sama dengan bidana juga genggaman tangan pengguna gadget seperti aplikasi perbankan di pasar global, di melakukan kegiatannya teknologi informasi buat membentuk sistem informasi perbankan syariah memakai membentuk aplikasi khusus (app). Seperti BSI mobile yang bisa mempermudah semua proses transaksi yang dipacu oleh perkembangan dan penerapan teknologi informasi serta komunikasi yang sangat intensif dan sebagainya.
Maka, digitalisasi terbentuk untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi, sebagai akibatnya perekonomian semakin tinggi. Terbentuknya warga akibat digital asal tersebut pada semua bidang baik ekonomi, pemasaran, keuangan, jasa, Pendidikan dan sebagainya. Kita sebagai penerus dakwah rasulullah pada akhir zaman ini.
BACA JUGA: Marketing Syariah 4.0
Coba kita kilas kembali saat kejayaan agama islam maju pada semua bidang mulai dari Ekonomi, keuangan, kesehatan karena itu semua dia masih berpedoman sama Alquran.
Digitalisasi Ummat, Jangan Sampai Tertinggal
Jangan sampai tertinggal isu perihal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Padahal masa kemudian kita mengenal sarjana-sarjana muda muslim terkemuka tidak hanya pada timur tengah tetapi juga di seluruh global seperti menggunakan Al-Farabi, Ibnu sina, Al-Kindi, serta lain-lain.
Kepercayaan islam saat ini hanya kekuatan bersama persoalan dalam formasi dakwah berkelanjutan serta fleksibel, buat dapat diterima oleh zamannya. Penyebab lainnya ialah sebab umat islam terlibat pada permasalahan internal dengan kata lain , umat islam dihalangi oleh umat islam yang lain.
Mereka terlibat pada kontradiksi politik serta Ideologis, Jika lambat laun pokok masalahnya hanya disini serta kapan umat ini sadar tuk bersama-sama bangkit asal awal tidur yg panjang ini. buat menuju pengembangan Iptek dan melalui Imtaq pada islam.
Kiranya yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi sekaligus refleksi terhadap apa yang selama ini sebagai faktor kemunduran Iptek serta Imtaq pada islam tersebut.
Digitalisasi Ummat, Pesan Kiayi Sejuta Umat
Salah satunya ialah kita jauh dari nilai-nilai kebersamaan serta memperdalam ilmu islam secara Kaffah yang lebih disukai sang Nabi Muhammad SAW yaitu AlQuran serta Hadist. Mulai dari Majelis, Ligo, Mentoring dan lainnya. kutipan KH. Zainudin MZ, “Kita waktu ini banyak hasutan serta pelemahan iman melalui digitalisasi seperti internet yang sekarang ini mampu mengakses seluruh global hanya segengam Handphone ditangan. namun umat kita tidak menggunakannya dengan baik dan benar sehingga terjadinya kemunduran Iptek dan Imtaq pada islam.”
Coba lihatlah sekelilingmu yang dialami oleh anak balita orang tua sudah mengenal dan memakainya. Kita ubah pola pikir dan pola pikir kita jangan hingga terlena akan gemerlapan global fatamorgana, cukup segenggam HP kita sebagai sarana Teknologi Dakwah apalagi finansial.
Jangan lupa Jika kita menginginkan dunia maka dia akan menerimanya, serta, Jika kita menginginkan Akhirat maka dunia dan akhirnya ikut dan pada nya.
Bangkit bersama menyelaraskan gerak kita di era Digitalisasi ini. Selanjutnya tatkala lebih utama yaitu literasi dimana Direktorat Jenderal informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan aktivitas Literasi Pandemi serta Pemulihan Ekonomi pada Kalangan Milenial Muslim” , Sabtu (4/ 9).
Aktivitas ini bertujuan memompa semangat dan kebersamaan warga khususnya umat islam di Indonesia untuk membangun perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Digitalisasi Koperasi sebagai Aktualisasi Koperasi Masa Kini
Digitalisasi Ummat, Bahu Membahu
Kerjasama MUI – Kominfo ini adalah upaya bahu membahu antara forum pemerintah dan warga untuk menaikkan literasi pandemi. Webinar yang dikerjasamakan akan dilaksanakan sebesar 20 seri dengan melibatkan berbagai unsur warga , dengan harapan terjadinya peningkatan literasi pandemi pada masyarakat luas.
Adapun peserta kali ini terdiri berasal perwakilan dari ormas kepemudaan islam, pers mahasiswa, remaja masjid dan komisi informasi serta komunikasi, MUI, sejabotabek, IKP Kominfo, Usman Kansong mengungkapkan diperlukan adanya rasa kebersamaan dari setiap kalangan agar pemulihan ekonomi bisa dilaksanakan secara agresif. []