AFGHANISTAN–Sebuah menara berusia 2.000 tahun di kota kuno Ghazni Afghanistan dlaporkan telah runtuh. Peristiwa ini membuat pemerintah semakin khawatir tentang kerentanan warisan budaya negara itu karena ketidakmampuan pemerintah untuk melindunginya.
Benteng tua yang dikenal sebagai Ghaznain Fort awalnya memiliki 36 menara, tetapi 14 menara telah runtuh dalam beberapa tahun terakhir karena perang selama beberapa dekade, badai dan pengabaian.
Benteng ini adalah salah satu dari puluhan situs bersejarah yang unik di Afghanistan – mulai dari pusat agama Buddha pra-Islam di lembah Bamyan hingga menara Jam ke-12 di daerah terpencil provinsi Ghor – yang sangat membutuhkan perlindungan.
BACA JUGA: Penyanyi Afghanistan Ini Mendadak Tenar, Tebak Wajahnya Mirip Siapa?
Para pejabat di Ghazni, yang hampir jatuh ke tangan Taliban tahun 2018 lalu dalam beberapa pertempuran terberat mengatakan bahwa menara kuno itu runtuh pada Selasa (11/6/2019) setelah hujan lebat. Sebuah video pendek yang diposting di media sosial menunjukkan bagaimana menara itu. Namun penduduk setempat mengatakan kelalaian juga berkontribusi terhadap keruntuhan menara bersejarah tersebut.
“Pemerintah tidak memperhatikan lokasi dan tidak membangun kanal untuk mengalihkan air banjir. Kami telah memperingatkan pemerintah tentang kondisi mengerikan benteng, namun tidak ada yang memperhatikan,” kata Ghulam Sakhi, warga yang tinggal di dekat benteng.
Mahbubullah Rahmani, penjabat urusan budaya dan informasi di Ghazni, mengatakan hujan lebat dan pertempuran baru-baru ini telah menyebabkan runtuhnya menara itu. Ia mengatakan pemerintah sedang mengerjakan rencana untuk melindungi situs tersebut dari kehancuran total.
Dia mengatakan seorang arkeolog Jerman telah bekerja di situs tersebut pada 2013.
BACA JUGA: Tambang Emas di Afghanistan Runtuh, 30 Orang Tewas
Ghazni, adalah sebuah tempat vital dan strategis di jalan raya utama antara Kabul dan Afghanistan selatan yang hanya berjarak dua jam dari ibu kota Sana’a. Ghazni adalah rumah bagi berbagai artefak budaya dan arkeologi, beberapa di antaranya berasal dari periode pra-Islam.
Provinsi dan warisan budayanya secara resmi dinyatakan sebagai Ibukota Budaya Budaya Asia pada tahun 2013 oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam, sebuah badan berbasis di Maroko yang dibuat pada tahun 1981, didukung oleh UNESCO.
Runtuhnya menara di Ghazni mengikuti keprihatinan atas kondisi Menara Jam berusia 900 tahun, di Ghor, yang telah masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 2002. []
SUMBER: ALARABIYA