DALAM Islam, segala aktivitas manusia, hampir semuanya diatur dengan baik. Dari hal yang dianggap begitu sepele, hingga masalah besar. Salah satu hal yang sering kita anggap sepele itu ialah bernafas ketika minum. Ya, Rasulullah ﷺ melarang kita untuk melakukan hal itu. Tapi, apa ya alasannya?
Penelitian menunjukkan, saat bernafas terjadi dua proses yang dialami yakni menghirup udara dan menghembuskan udara. Ketika kita menghirup udara, udara yang kita hirup adalah oksigen.
Oksigen adalah gas unsur kimia yang diperlukan untuk proses metabolisme pada makhluk hidup tertentu termasuk manusia. Lain halnya ketika menghembuskan nafas, udara yang keluar adalah udara yang sudah bercampur dengan karbon, sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh, dan sedikit oksigen yang dikeluarkan dalam bentuk gas karbon dioksida.
Dalam dunia kimia digambarkan jika karbon dioksida (udara hembusan napas) bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat. Hal ini bisa menyebabkan naiknya tingkat keasaman dalam darah, sehingga akan membuat darah kita menjadi lebih asam yang menyebabkan PH darah menurun atau disebut asidosis.
Jika PH darah menurun, tubuh akan berusahan untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah gas karbon dioksida dalam darah sehingga pernafasan kita menjadi lebih dalam dan cepat.
Bernafas ketika minum juga dapat menyebabkan ginjal berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Jika selalu meniup makanan dan minuman sebelum mengkonsumsinya maka tubuh akan terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam yang bisa menyebabkan terjadinya asidosis berat.
Asidosis berat dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, mual, mengantuk, dan kebingungan. Jika asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma, dan kematian.
Subhanallah, sungguh luar biasa perintah Rasul ini bukan? Ternyata, apa yang diperintahkan benar-benar mengandung manfaat yang luar biasa bagi diri kita. Tapi, jika kita tidak melakukan apa yang diperintahkannya itu, maka kita sendirilah yang akan merugi. Sebab, boleh jadi tubuh kita menjadi tidak sehat. Jika hal itu sudah terjadi, jangan pernah salahkan siapa-siapa selain diri kita sendiri. []
Sumber: Lampuislam.org