LIBANON–Direktorat Keamanan Publik di Beirut melarang para pengungsi Palestina yang terlantar di luar negeri untuk kembali ke Libanon. Larangan itu dilaporkan oleh Al Watan Voice.
Para pekerja domestik juga termasuk dalam larangan tersebut.
BACA JUGA: Khawatir Terpapar Corona di Kamp Pengungsian, Warga Suriah Pilih Tidur di Reruntuhan Rumah
Staf di maskapai nasional Libanon, Middle East Airlines (MEA), telah diminta tidak mengizinkan pengungsi atau pekerja Palestina naik pesawat mereka menuju Libanon selama krisis virus corona (Covid-19).
Para pengungsi itu biasanya memiliki pasangan warga Libanon atau anak mereka warga Libanon.
“Banyak warga Palestina yang menyiapkan diri kembali ke Libanon dengan penerbangan MEA diberi tahu bahwa nama mereka telah dihapus dari daftar untuk perjalanan tersebut,” ungkap laporan kantor berita Rusia, Sputnik, Selasa (5/5/2020).
Sputnik menyebut kebijakan itu tidak adil dan tidak masuk akal karena warga Palestina itu tak memiliki alternatif tujuan lain.
BACA JUGA: Warga Gaza Kirim Donasi bagi Pengungsi Palestina di Libanon
“Seorang pengungsi Palestina dari Libanon yang ibunya warga Libanon dan menikah dengan warga Libanon, diseret keluar dari pesawat oleh staf keamanan di Bandara Dubai setelah diketahui dia bukan warga Libanon,” papar laporan media Libanon, Al Akhbar.
Banyak pengungsi Palestina telah tinggal selama bertahun-tahun di sejumlah kamp di Libanon. Mereka biasanya telah berbaur, menikah dan berkeluarga dengan warga Libanon. []
SUMBER: SINDO