SWEDIA–Perusahaan perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA, membela salah satu pegawainya yang berhijab. Dalam sebuah kritik melalui Google Reviews, seorang pelanggan perempuan mengatakan menyesalkan adanya seorang kasir Muslim yang mengenakan jilbab di salah satu toko perusahaan IKEA di Aubonne, Swiss.
“Saya tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi,” tulis pelanggan di Aubonne tersebut melalui Google Reviews, seperti dilansir 5 Pillars UK, Jumat (7/2/2020).
BACA JUGA: Kampanye ‘No Hijab Day’ Bukti Perlawanan Terhadap Syariat Islam yang Abadi
Pihak IKEA kemudian membalas komentar yang bernada melecehkan tersebut dengan mengatakan perusahaan memiliki nilai yang menghormati semua orang. IKEA juga meminta agar pelanggan itu bijak dengan tidak menilai seseorang melalui pakaiannya.
“Perusahaan kami memiliki nilai yang jelas: menghormati semua orang, terlepas dari asal, orientasi seksual, atau agama mereka. Sebelum menilai seseorang dengan pakaiannya, Anda harus mengenalnya. Kami tidak akan meratapi kenyataan Anda tidak akan lagi menginjakkan kaki di toko kami dengan pendapat seperti itu,” tulis IKEA dalam balasan di Google Reviews.
Pernyataan IKEA kemudian disambut positif oleh banyak orang. Tak sedikit yang ikut menulis kata-kata terima kasih karena perusahaan itu membela pegawainya yang Muslim. Mereka juga menilai IKEA dapat menunjukkan sikap toleransi dengan baik.
BACA JUGA: Protes UU Larangan Hijab, Guru Non Muslim di Swedia Kenakan Kerudung
Insiden pelecehan pegawai Muslim di IKEA itu terjadi di tengah perdebatan masyarakat Swiss mengenai larangan penggunaan penutup wajah, termasuk niqab yang dikenakan oleh Muslimah. Pada 2018, pemerintah menentang kampanye untuk larangan itu dengan mengatakan 26 kantor di dalam negeri harus memutuskan masalah ini secara mandiri.
Sejauh ini, ada dua kantor di Swiss yang membuat larangan, yaitu St. Gallen dan Ticino. Di sana penggunaan burqa dan segala jenis penutup wajah dilarang di tempat umum. []
SUMBER: 5 Pillar UK