BALI–Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin berdialog bersama 150-an tokoh lintas agama se-Bali di Puri Den Bencingah, Klungkung, Bali, (22/12) lalu.
“Saya berpesan agar harmoni antar-umat beragama di Pulau Dewata Bali tetap terpelihara. Karena, setitik noda konflik di Bali akan mudah tersebar luas ke seantero nusantara dan bahkan dunia,” katanya melalui keterangan pers yang diterima Islampos.com, Ahad (24/12/2017).
Hadir pada kesempatan tersebut, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua FKUB Bali sekaligus Ketua Umum Asosiasi FKUB se Indonesia sebagai tuan rumah, Ketua Umum Parisade Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, para pimpiman majelis-majelis agama (MUI, PGI, KWI, PHDI, Walubi, dan MATAKIN), wakil PWNU, PW Muhammadiyah, serta para aktivis perempuan dan pemuda lintas agama Bali.
Sebagai UKP-DKAAP, Din Syamsuddin yang aktif bekeliling bersilaturahmi ke simpul-simpul kerukunan di berbagai daerah memandang penting ke Bali, karena di pulau yang mayoritas penduduknya beragama Hindu ini terdapat komunitas agama-agama lain yang cukup signifikan dan telah hidup berdampingan secara damai sejak lama.
Sebagai tujuan wisata utama dunia, Bali selama ini dikenal di dunia dengan derajat kerukunan yang cukup tinggi.
Din Syamsuddin dalam pengantarnya memberi apresiasi terhadap tingginya rasa saling pengertian antara umat Hindu dan umat agama-agama lain di Bali, yang bahkan terjadi pada tingkat desa di beberapa tempat di Bali.
Hal ini, menurut Din, adalah modal dasar penting yang harus dipelihara dengan baik terutama terhadap upaya segelintir orang yang berwawasan sempit dan eksklusif yang cenderung memecah-belah masyarakat. []
Reporter: Rhio