BANDUNG. Dinas Pendidikan Pemprov Jabar, Ahmad Hadadi secara resmi menerbitkan surat edaran larangan merayakan hari Valentin kepada peserta didik di Jabar sebagai upaya Pemerintah Provinsi Jabar dalam membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia. Demikian Dilansir oleh Pikiran Rakyat, sabtu (11/2/2017).
Surat edaran bernomor 430/7618-Set Disdik itu telah ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Jabar pada Jumat, 10 Februari 2017 lalu. Surat ditujukan kepada seluruh kepala dinas pendidikan di kota dan kabupaten di Jabar, Kepala BP3 di wilayah I-VII serta kepala sekolah SMK dan SMA.
Dalam surat tersebut, larangan merayakan valentin sebagai komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia serta dalam upaya menjaga peserta didik terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya berkaitan dengan perayaan Valentine Day (hari kasih sayang) 14 Februari 2017.
Dinas Pendidikan Jabar meminta para kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan serta Ketua BP3 di Jabar untuk melakukan langkah-langkah dalam mewujudkan komitmen pemerintah dalam tiga poin.
Yang pertama, melarang peserta didik untuk merayakan Valentine Day 14 Februari 2017, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Yang kedua, Kepala BP3 Wilayah I-Vll Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bersama dengan Pengawas dan Kepala SMA/SMK di Wilayah Saudara melakukan pemantauan/pengawasan kegiatan peserta didik SMA/SMK.
Ketiga, mengimbau para kepala dinas pendidikan kabupaten/kota agar menginstruksikan kepada para kepala sekolah jenjang smp dan sd untuk melakukan pemantauan/pengawasan kegiatan peserta didiknya.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengapresiasi langkah yang dilakukan Disdik Jabar.
“Selama ini, perayaan hari Valentin sudah ditolak oleh berbagai pihak yang peduli dengan moralitas generasi muda kita. Asalnya juga dari budaya barat yang serba permisif, dan efek negatifnya sangat berbahaya bagi moralitas bangsa kita. Semoga seruan ini bisa menjadi pemicu gerakan masif untuk mencegah praktek hubungan bebas di kalangan anak-anak kita,” ujar dia.[]
Redaktur: Riza Fauzi Saputra