DINASTI Mamluk, salah satu pemerintahan muslim yang berpengaruh dalam sejarah Islam. Mamluk menguasai Mesir dan negeri Syam. Bangsa Mamluk memerintah sejak paruh kedua abad ke-13 sampai awal zaman modern.
Dijelaskan dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Dinasti Mamluk oleh Dr. Muhammad Suhail Thaqqus, Kata “Mamluk” dalam bahasa Arab adalah bentuk tunggal. Sedangkan bentuk jamaknya “Mamalik”. Yang berarti seorang budak yang ditawan, namun orang tuanya tidak. Kalau budak yang orang tuanya juga merupakan budak disebut “al-qin”. Dapat diartikan, Mamluk adalah budak yang diperjualbelikan.
BACA JUGA: Ketahui 16 Dinasti Muslim di Dunia (1)
Dalam perjalanan selanjutnya, Mamluk memiliki makna istilah khusus dalam sejarah Islam. Sebab, sejak era Khalifah Abbasiyah Al-Makmun (198-218 Hijriyah atau 813-833 Masehi), lalu era Al-Mu’tashim (218-227 Hijriyah atau 833-842 Masehi), kata ini menjadi istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok budak kulit putih.
Bagaimana bangsa Mamluk yang disebut-sebut sebagai budak kulit putih Turki itu mengambilalih kekuasaan. Bahkan, menjadi salah satu penguasa paling berpengaruh dalam sejarah?
Dijelaskan bahwa Mamluk, datang ke kawasan Mesir dan Syam melalui jalur tawanan perang atau pembelian budak. Masuknya mereka ke Mesir berlangsung tanpa berhenti sejak akhir periode dinasti Abbasiyah.
Para khalifah, panglima besar, dan gubernur Khilafah Abbasiyah membeli mereka dari pasar-pasar budak kulit putih. Tujuannya, untuk digunakan membentuk kelompok pasukan militer khusus. Pasukan ini menjadikan mereka sebagai penopang untuk memperkuat pengaruh mereka.
Seiring berjalannya waktu, para Mamluk menjadi satu-satunya perangkat militer di beberapa negara Islam, seperti Dinasti Mamluk yang berdiri di Mesir dan Syam. Kala itu, para budak atau Mamluk tersebut dipasok dari kawasan Transoxiana.
Transoxiana adalah sebutan pada masa lalu untuk sebuah wilayah di bagian Asia Tengah, yang saat ini berdekatan dengan Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgystan, dan Kazakhstan. Transoxania dalam bahasa Arab disebut “Maa wara’a nahr” atau dalam bahasa Inggirs “across the oxus river” atau sering disebut juga dengan “mawarannahar”.
BACA JUGA: Ketahui 16 Dinasti Muslim di Dunia (2-Habis)
Kota seperti Samarkand, Fergana, Osyrusana, Syasy, dan Khawarizmi dikenal sebagai sumber utama pengekspor budak kulit putih asal Turki. Para Mamluk, didapat dengan tiga cara, yakni pembelian, tawanan dalam perang, dan hadiah yang diberikan oleh gubernur kawasan Transoxiana kepada khalifah. Dengan demikian, kawasan Transoxiana menjadi sumber penting pemasok budak Turki.
Seiring berjalannya waktu, mereka sangat dominan dalam bidang militer dan politik. Bahkan, pasukan Mamluk berhasil mengatasi serangan Mongol yang tak merupakan penguasa tak terkalahkan pada masa itu.
Kemenangan Mamluk itu mencegah Mongol merebut Kairo dan menyapu Afrika.
Mamluk terus memerintah dunia Islam selama berabad-abad, hingga mereka ditaklukkan oleh Kekaisaran Ottoman. []