MOSKOW—Perayaan gol Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka mengundang kontroversi. Pemain timnas Swiss yang mencetak gol dalam pertandingan pada fase grup Piala Dunia 2018, melawan Serbia, Sabtu (23/6/2018), itu merayakan gol dengan menyilangkan kedua tangannya. Hal tersebut melambangkan burung elang yang merupakan simbol negara Albania.
Asosiasi Sepakbola Internasional FIFA rencananya akan menyelidiki dan membuka proses disipliner terhadap dua pemain berdarah Kosovo-Albania tersebut.
Perayaan Xhaka dan Shaqiri itu dianggap berbau politik karena mengingatkan pada sejarah kelam Serbia dan Albania.
BACA JUGA: Timnas Tunisia Baca Al-Fatihah sebelum Bertanding di Piala Dunia 2018
Pada 1998, Serbia dan Kosovo (Albania) berperang. Perang tersebut membuat keluarga Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri yang merupakan warga Kosovo harus mencari perlindungan ke negara lain hingga akhirnya menetap di Swiss.
Seperti diketahui, Serbia menolak mengakui kemerdekaan Kosovo yang sebagian besar dihuni etnis Albania.
Menurut Shaqiri, perayaan itu sebagai bentuk reaksi emosialnya karena berhasil mencetak gol untuk Swiss.
“Saya rasa di sepak bola Anda selalu punya emosi. Anda bisa melihat apa yang saya lakukan dan saya rasa itu hanya perwujudan emosi,” kata Shaqiri.
Dia juga enggan membicarakan tentang kontroversi perayaan golnya itui.
“Saya sangat seneng mencetak gol ini. Tak lebih dari itu. Saya rasa kami tak tak harus membicarakan tentang hal ini sekarang,” kata Shaqiri.
Sedangkan Xhaka mengaku bahwa gol yang dicetaknya ke gawang Serbia itu memang istimewa. 2 gol yang dicetak Shaqiri dan Xhaka menghasilkan kemenangan bagi Swiss dengan skor 2-1 atas Serbia.
“Bagi saya ini adalah hari yang sangat istimewa,” kata Xhaka.
Terkait poerayaan golnya yang dinilai kontoversial karena dianggap berbau politik, Xhaxa menegaskan bahwa ia tidak menunjukkan hal itu untuk lawannya (Serbia).
“Ini adalah kemenangan bagi saya, Swiss, Albania, Kosovo. Isyarat itu ditujukkan bagi semua yang mendukung saya; itu tidak ditujukkan pada lawan kita,” tegas Xhaxa.
Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic, juga menjelaskan tentang perayaan gol yang kontroversial itu.
“Saya hanya mengulang apa yang saya katakan kemarin. Anda jangan pernah mencampuradukkan politik dan sepak bola,” kata Petkovic.
Petkovic juga menambahkan bahwa sepakbola merupakan olah raga yang mempersatukan orang, sehingga harus dijauhkan dari politik.
“Jelas ada emosi dan itulah yang terjadi. Saya rasa kita semua perlu menjauhkan politik dari sepak bola. Kami harus fokus pada olahraga ini sebagai permainan indah dan kadangkala membuat orang-orang bersatu.”
BACA JUGA: Muslim dan Piala Dunia: 10 Fakta yang Mungkin Perlu Anda Ketahui
Sementara itu, pelatih Serbia, Mladen Krstajic, tak mau berkomentar banyak tentang selebrasi tersebut.
“Saya tak punya komentar apapun. Saya tak mengurusi hal seperti itu. Saya orang olahraga dan itulah yang akan saya pertahankan. Saya tak punya komentar,” kata Krstajic. []
SUMBER: MIRROR | GIVE ME SPORT