BANGKOK–Seorang hakim di Thailand mengeluarkan pistol dan menembak dadanya sendiri di pengadilan dalam sebuah upaya bunuh diri. Hal ini diduga dipicu karena tekanan dari hakim senior agar dirinya menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa.
Hakim bernama Khanakorn Pianchana ini memimpin persidangan sebuah kasus yang melibatkan tuduhan pembunuhan dan senjata api terhadap lima pria. Sidang ini digelar di pengadilan provinsi di Kota Yala, selatan Thailand.
BACA JUGA: WHO: 1 Orang Tewas Bunuh Diri Setiap 40 Detik
Pernyataan yang dikaitkan dengan hakim itu dibagikan secara luas di media sosial sebelum keputusannya. Bangkok Post melaporkan pada Sabtu bahwa dalam pernyataan itu diklaim bahwa hakim senior telah memerintahkan Khanakorn untuk mengubah vonisnya menjadi bersalah, yang berarti menjatuhkan hukuman mati kepada tiga terdakwa di persidangan dan mengirim dua lainnya ke penjara.
“Pada saat ini, sesama hakim lain di Courts of First Instance di seluruh negeri diperlakukan dengan cara yang sama seperti saya. (Jika) saya tidak bisa memegang sumpah jabatan, saya lebih baik mati daripada hidup tanpa kehormatan,” demikian disampaikan dalam pernyataan itu sebagaimana dilansir RT. Pesan itu dilaporkan pertama kali di-posting di halaman Facebook Khanakorn namun tidak lagi ditemukan di sana pada saat berita diturunkan.
Khanakorn membebaskan orang-orang yang melakukan pembunuhan dan tuduhan senjata api dengan alasan kurangnya bukti. Dia kemudian mengeluarkan pistol dan menembak dadanya sendiri untuk mengakhiri hidupnya.
BACA JUGA: Bunuh Diri dan Putus Asa, Salah Satu Larangan dalam Islam
Setelah percobaan bunuh diri tersebut, sang hakim lantas dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Luka-lukanya tidak mengancam jiwa tetapi dia masih dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit di Yala.
Tindakan Khanakorn telah menimbulkan kekhawatiran tentang independensi peradilan di Thailand. Namun, juru bicara Kantor Kehakiman mengatakan kepada Bangkok Post bahwa Khanakorn menembak dirinya sendiri karena dia memiliki masalah pribadi dan berada di bawah tekanan. []
SUMBER: BANGKOK POST