PALESTINA–Polisi Israel dilaporkan telah menganiaya Direktur Masjid Al-Aqsha, Syekh Umar Kiswani pada Senin (14/1/2019). Syekh Kiswani dianiaya saat menyaksikan ketegangan antara jemaah masjid dengan pasukan Zionis, menyusul serbuan para pemukim Israel ke pelataran Al-Aqsha.
Menurut laporan, satpam Al-Aqsha berusaha menghadang polisi Israel yang berupaya memasuki Qubbah Shakhra, setelah sebelumnya mereka mengepung tempat tersebut. Melarang kaum muslimin memasukinya.
BACA JUGA:Â Khatib Al-Aqsha: Ekonomi Gaza jadi Target Utama Yahudi
Dalam kaitan ini, satpam Al-Aqsha berupaya mengunci gerbang masjid dari upaya polisi Israel yang ingin memasukinya dengan paksa. Hingga terjadilah ketegangan di lokasi, sementara sejumlah perwira Israel terus mendesak satpam agar membuka pintu Qubbah Shakhra.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Israel, Urey Ariel menyerbu Masjid Al-Aqsha, melalui pintu Al-Mugaribah dengan pengawalan ketat tentara dan kepolisian khusus Israel.
Menurut Quds Press Agency yang mengutip sumber-sumber di Badan Wakaf Palestina menyebutkan, 57 pemukim Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsa di sisi Gerbang Al-Mugaribah. Mereka berkeliaran di halaman masjid, sambil menerima penjelasan tentang Haikal yang mereka impikan.
Sementara itu, 20 siswa Yahudi dari institut keagamaan dan universitas Ibrani menyerbu Al-Aqsha secara maksimum ditemani oleh seorang perwira pendudukan.
BACA JUGA:Â Al-Aqsha Masih Menangis
Dia menjelaskan, anggota polisi Israel dan pasukan khusus bersenjata lengkap untuk melindungi para pemukim selama penyerbuan Masjid Al-Aqsa. Lalu kemudian mereka meninggalkan Al-Aqsha dari gerbang Silsilah.
Serangan dilakukan setiap hari kecuali hari Jumat dan Sabtu (atau hari cuti), selama dua waktu antara pagi dan sore hari (setelah shalat dzuhur) dan selama empat setengah jam (keseluruhan) menyerbu Al-Aqsha. []
SUMBER: PALINFO