PALESTINA—Fasilitas-fasilitas sanitasi seperti sumur air, stasiun pembuangan dan pengolahan limbah Gaza kini membutuhkan tenaga listrik secara konstan. Keterangan ini disampaikan Direktur Jenderal Air dan Sanitasi Jalur Gaza Maher Salem, Rabu (23/08/2017).
Salem mengatakan listrik amat dibutuhkan untuk menghasilkan air dari sumur, memompa air limbah ke stasiun pembuangan limbah dan kemudian ke stasiun sentral pengolahan limbah di selatan kota, PIC melaporkan.
Salem menyatakan bahwa pemerintah kota berusaha memperkecil krisis dengan mengoperasikan fasilitas-fasilitas tersebut dengan generator pembangkit listrik, namun tidak cukup untuk menutup kekurangan arus listrik.
Dia menegaskan bahwa air yang dihasilakan dari sumur-sumur milik pemerintah kota selama bula Juli lalu setara dengan volume yang dihasilkan tahun lalu di bulan yang sama. Namun krisis listrik menyebabkan air tidak sampai ke rumah-rumah warga secara teratur. Terutama rumah-rumah yang berbeda-beda lantai serta wilayah-wilayah dataran tinggi yang membutuhkan pompa untuk mengalirkan air ke sana.
Salem menjelaskan bahwa berlanjutnya krisis ini bisa memperburuk masalah dan memutus layanan air yang diberikan kepada warga.
Jalur Gaza mengalami krisis listrik yang parah. Dalam sehari, setiap rumah di Jalur Gaza hanya mendapatkan listrik selama empat jam. Karena stasiun pembangkit listrik berhenti beroperasi akibat kelangkaan bahan bakar disebabkan blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza sejak sebelas tahun terakhir. []