VIDEO yang memperlihatkan seorang qariah bernama Nadia Hawasyi disawer saat membaca Al-Qur’an viral di media sosial. Lokasi acara pembacaan Al-Quran itu diduga berlangsung di Pandeglang, Banten. Nadia mengungkap alasan dirinya tidak memberhentikan bacaan saat disawer oleh hadirin.
“Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti turun dari panggung karena itu termasuk adab dalam membaca Al-Qur’an,” kata Nadia, Kamis (5/1/2022).
Nadia mengaku bahwa tidak mengetahui bahwa panitia bakal menyewer saat dia mengaji. Dia menyebut saat disawer itu bacaan Al-Qur’annya belum selesai.
“Saya pun tidak tahu kalau pada saat saya ngaji panitia baik laki-laki maupun perempuan akan sawer saya. Dan pada saat saya disawer itu posisinya saya masih ngaji, belum selesai,” ucapnya.
Nadia sebetulnya merasa kesal karena disawer saat sedang mengaji. Menurutnya, setelah selesai membaca Al-Quran, ia langsung turun dari panggung dan menegur panitia acara tersebut.
“Pada saat saya disawer itu saya memang marah dan kesal sekali, nggak lama setelah saya disawer saya langsung sodaqallah, turun dari panggung, baru saya langsung tegur panitianya. Jadi sebetulnya panitia yang salah, nggak menghormati kita sebagai pembaca Al-Qur’an,” imbuhnya.
Rekaman video Nadia disawer saat mengaji ini sebelumnya viral di media sosial. Saat qariah melantunkan ayat suci Al-Qur’an, naik ke atas panggung dua orang pria pakai baju koko dan berpeci. Kedua pria itu lalu mengeluarkan uang dari sakunya dan menyawerkannya.
Kedua pria penyawer itu tampak melempar-lemparkan uang di depan sang qariah. Tak hanya ‘melempar-lemparkan’ uang, bahkan satu pria menyawer qariah tersebut dengan cara menyelipkan uang di kerudung sang qariah. Meski begitu, qariah tetap melanjutkan pembacaan Al-Quran.
Beredarnya video aksi sawer terhadap qariah di Pandeglang itu membuat geram Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Kiyai Cholil Nafis. Dia mengecam aksi sawer tersebut dan menilai hal tersebut perbuatan yang haram.
“Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis. Perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan,” kata Kiyai Cholil dalam cuitan di akun Twitter pribadinya. Kiyai Cholil telah mengizinkan cuitannya itu untuk dikutip. []
SUMBER: DETIK