SRI LANKA—Umat Islam Sri Lanka dilanda ketakutan saat mereka menggelar shalat Jumat. Keadaan ini berbanding terbalik ketika umat Islam di berbagai belahan dunia melakukan sholat Jumat dalam damai.
“Saya hidup dalam ketakutan dan tidak dapat tidur sepanjang malam karena semua orang dari keluarga saya telah pergi untuk melindungi diri sedangkan kami ditinggalkan di rumah,” kata Fathima Rizka, seorang anak berusia 25 tahun dari Kandy pada Al Jazeera, Jumat (9/3/2018).
“Polisi tidak melindungi kami. Mereka hanya berdiri ketika serangan dilalancarkan … Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambah Rizka.
Kekerasan pecah akhir pekan lalu antara Muslim dan Buddha di distrik pusat Kandy ketika seorang pria dari mayoritas Sinhala mayoritas Buddha dituding telah diserang warga Muslim karena kecelakaan lalu lintas.
Keesokan harinya, ratusan umat Buddha Sinhala berkumpul di distrik tersebut dan menyerang dan membakar puluhan tempat usaha milik Muslim, rumah-rumah Muslim dan masjid-masjid.
Rizka mengatakan bahwa komunitas Muslim di Kandy dicekam ketakutan bahwa umat Buddha merencanakan serangan di daerah tersebut selama shalat Jumat.
“Pengaturan khusus dibuat oleh masyarakat untuk memastikan bahwa ada orang-orang yang akan berdoa pada waktu yang berbeda untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak tidak ditinggalkan sendirian di rumah mereka,” katanya. []
SUMBER: ABOUTISLAM