AMERIKA SERIKAT—Seorang Muslimah Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah ditolak untuk bekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Garland. Ia ditolak setelah pemilik pusat perbelanjaan tersebut memberitahu bahwa karyawannya dilarang mengenakan jilbab ketika bekerja.
“Ini sama sekali tidak konstitusional. Ini adalah kasus diskriminasi yang terang-terangan,” kata pengacara Nikiya Natale kepada Dallas News, Kamis (7/12/2017).
Duha Dallah, 19, sebelumnya telah ditawari pekerjaan dengan posisi penjualan dan bisa langsung bekerja pada awal musim gugur ini.
Dallah mengatakan bahwa dia tidak pernah tahu sebelumnya jika bekerja di tempat tersebut dilarang mengenakan jilbab. Baru, setelah itu manajer pusat perbelanjaan Dillard’s mengatakan kepada Dallah bahwa dia tidak dapat mengenakan jilbab ketika bekerja.
Dallah mengaku terkejut setelah mendapat pernyataan tersebut. “Padahal, saya pikir sudah memiliki pekerjaan itu,” kata Dallah.
Dallah, seorang mahasiswa di Universitas Texas di Dallas dan seorang blogger mode, telah mengajukan keluhan resmi kepada Komisi Tenaga Kerja Texas.
“Saya baru saja menghubungi CAIR-DFW karena saya ditolak bekerja karena jilbab saya. Saya menuntut keadilan. Saya didiskriminasi. Tidak pantas memkasa seseorang melepas jilbab mereka, itu sama saja dengan menyalahi agama mereka,” tulis Dallah di Facebook. []