KISAH tiga pemuda yang terjebak di goa. Sebuah kisah yang menjelaskan tiga karakter yang akan mendapatkan pertolongan Allah. Seluruh tenaga para pemuda dikerahkan secara maksimal dan bersamaan, tetapi batu yang menutup pintu gua tak bisa bergeser sedikitpun. Apa yang bisa menolongnya? Ternyata amal kebaikan di masa lalunya. Pertolongan Allah datang di waktu yang tepat, peristiwa yang tepat, dan saat harta dan seluruh sumber daya manusia tak berguna lagi. Amal shaleh adalah simpanan berharga.
Apa yang paling dominan dalam menggapai pertolongan Allah? Ternyata tentang pengelolaan harta. Pemuda pertama, mengalokasikan hartanya untuk ibunya. Kedua, sang pemuda hampir terjebak pengelolaan harta yang menjerumuskan pada hawa nafsunya. Ketiga, pengelolaan harta seorang pengusaha.
Pahami prioritas pengeluaran harta, kepada ibu atau istri? Kedua wanita ini merupakan tanggungjawab seorang laki-laki. Namun mana yang lebih utama? Para ulama telah membagi urutan keutamaan sebuah amal. Dari yang rukun, fardhu kifayah, fardhu ain, sunah muakadah dan sunah. Pahami urutan ini untuk pengelolaan harta. Harta menjadi tak berguna karena tak paham konsep dasar ini.
Waspadalah dalam mengelola harta, secara kasat mata bisa jadi amal akhirat, padahal pada hakikatnya hanya untuk meraih nafsu ego diri. Seperti pemuda yang membantu seorang wanita kerabatnya, karena ingin berzinah dengannya. Dengan harta, bisa “menundukkan” apa saja dan siapa saja demi ego pribadi. Harta telah menyimpang dari tujuannya. Harta diciptakan untuk menegakkan kehidupan bukan menuruti ego pribadi.
BACA JUGA:Â Â Mengapa Intelejen Quraisy Tidak Mampu Mengendus Darul Arqam?
Salah satu bentuk ego dalam pengelolaan harta adalah mengeluarkan harta sesuai keinginannya saja. Seperti, boros, berlebihan, mubazir, dan bermewahan. Pengelolaan harta harus ada 3 pos yaitu konsumsi, investasi dan sedekah. Bila salah satu pos tersebut tidak ada, berati pengelolaan hartanya masih mengikuti egonya.
Dari semua pengelolaan harta tersebut, ternyata pengelolaan harta yang benar dalam berbisnis justru mendapatkan apresiasi terbesar dalam meraih pertolongan Allah. Bila benar dalam mengelola harta pribadi, maka akan benar pula dalam mengelola bisnis. Seperti itu tahapan kisah ke tiga pemuda tersebut.
BACA JUGA:Â Â Shalat Pembuka Kemenangan
Amanah dalam menjaga harta orang lain. Amanah dalam mengelola bisnis. Menyerahkan harta yang menjadi hak orang lain. Itulah intisari kisah pemuda yang ketiga. Mana yang lebih utama? Berharta dengan mengambil hak orang lain atau mendapatkan pertolongan Allah? Umar bin Khatab menjadikan kemampuan pengelolaan harta menjadi kriteria diangkatnya seseorang sebagai teman dan pejabat negara. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirimke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.