SPANYOL—Polisi dilaporkan telah mengonfirmasi 13 orang tewas dan 100 lainnya cedera dalam insiden penyerangan di jantung kota Barcelona, Kamis (17/8/2017). Para korban tewas dan cedera setelah sebuah van melaju ke arah kerumunan pejalan kaki di wilayah Las Ramblas, Independent melaporkan pada Jumat (18/8/2017).
Menurut laporan Alarabiya, polisi Spanyol menduga ada delapan orang yang terlibat dalam serangan ‘tabrak massa’ di Barcelona. Polisi juga menduga kelompok tersebut berencana menggunakan tabung gas butana, sebuah sumber pengadilan yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan pada Jumat.
Salah satu penyerang van tewas dalam aksi baku tembak, dua orang ditangkap, namun sopirnya yang diyakini Moussa Oukabir, masih buron. Pemerintah Spanyol menuduh kelompok IS sebagai dalang dari tragedi ini.
Sementara dua tersangka dalam tahanan dari serangan van adalah warga Spanyol dan Maroko.
Polisi Barcelona, Mossos d’Esquadra telah mengumumkan penangkapan orang Maroko dan gambar pelaku yang masih buron. Foto-foto pelaku tersebar di media pers dan media sosial.
Kira-kira satu jam setelah gambar disebar di media, Driss Oukabir yang telah ditangkap polisi mengaku bukan seorang ‘teroris,’ melainkan menjadi korban saudaranya, Moussa Oukabir.
Identitas Driss ditemukan dari van yang digunakan dalam serangan maut di Las Rambas yang tampaknya telah disewa oleh Moussa. Media melaporkan bahwa van tersebut diyakini telah disewa dari kota Santa Perpatua de Mogoda, 20 kilometer dari tempat Moussa tinggal.
Ketika media merilis gambar Driss, orang Maroko tersebut dilaporkan menyerahkan diri secara sukarela ke polisi di kota terpencil Ripoll Girona dekat perbatasan Prancis dan 95 km utara Barcelona.
Driss mengaku kepada petugas bahwa seseorang telah mencuri kartu identitas pribadinya beberapa hari yang lalu. Driss menduga Moussa, mungkin terlibat dalam aksi pencurian karena dia berada di luar jangkauan setelah terjadi kasus pencurian. []