JAKARTA–Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI kini memiliki dua robot pemadam kebakaran yang dibeli dari Kroasia. Pemprov DKI Jakarta mengklaim jadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang punya mobil robot pemadam kebakaran canggih tersebut.
Dikutip dari akun Instagram resmi Pemprov DKI, @dkijakarta, Jumat (14/2/2020), Jakarta menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang punya mobil robot pemadam kebakaran canggih. Mereka juga mengklaim setidaknya ada 4 fakta menarik tentang robot canggih itu.
BACA JUGA: Wabah Corona, Jumlah Penjualan Masker di Cina Setara 9 Kali Populasi Warga DKI Jakarta
Berikut ini 4 fakta tersebut:
1. Robot multifungsi. Memudahkan petugas buat menanggulangi kebakaran di medan yang sulit dijangkau, mampu memecah/mendobrak berbagai material yang menutupi titik api, hingga kalau terjadi bencana, misalnya gempa, bisa menyingkirkan puing-puing dan membuka jalan yang memudahkan proses evakuasi.
2. Sistem robotik berbasis remote control dengan radius 500 meter.
3. Tahan ledakan, juga dilengkapi dengan tangki air 2.500 liter, 500 liter foam, dan pemancar air dengan jangkauan mencapai 55 meter dan air busa sejauh 45 meter.
4. Mampu mengangkat beban seberat 2 ton, menarik beban seberat 6 ton, serta mendorong beban hingga 10 ton.
https://www.instagram.com/p/B8iNQxWga4Q/
Robot canggih tersebut disiapkan untuk memadamkan potensi api di Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT). Keduanya dioperasikan oleh petugas melalui remote control yang berjarak 500 meter hingga satu kilo meter.
“Ini untuk operasi yang sifatnya membahayakan, seperti di kilang minyak atau di tempat-tempat yang memang berbahan kimia atau yang bisa berakibat terjadi ledakan,” kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan, seperti dikutip dari Kompas.
Dia merinci, robot pengurai material kebakaran (Dok-Ing MVF5-U3) berharga Rp32 miliar, sementara LUF60 atau robot yang bisa masuk terowongan MRT, berharga Rp8 miliar.
Satriadi juga membeberkan, robot Dok-Ing MVF5 U3 dilengkapi dengan kapasitas 2.500 liter air dan 500 liter busa. Dengan tekanan air di atas 15 bar, robot tersebut mampu menyemprotkan air murni sejauh 55 meter dan busa sejauh 45 meter. Selain itu, robot ini dilengkapi alat pencapit (gripper) dan seling (penarik beban) untuk menyingkirkan dan membersihkan puing-puing di lokasi kebakaran. Serta membuka jalan untuk anggota damkar agar dapat melakukan evakuasi.
Selanjutnya, robot LUF60. Robot buatan Australia ini berukuran lebih kecil dibandingkan robot Dok-Ing MVF-5 U3. Namun, mampu mengatasi kebakaran di terowongan MRT Jakarta karena mampu naik atau turun tangga dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat.
Selain memadamkan api, robot LUF 60 juga mampu menyedot asap kebakaran di terowongan karena memiliki ventilator fan. Asap dapat dibuang sejauh 99 meter melalui air ducting.
BACA JUGA: Mr. Pavel Presentasi Coklat Halal Belgia bersama IITCF di Jakarta
Robot tersebut memiliki lebar sekitar 135 meter, sehingga bisa digunakan mengatasi kebakaran di permukiman padat penduduk, gang-gang sempit, yang tidak bisa dilalui kendaraan pemadam kebakaran.
Robot ini juga dapat menyemprotkan air dalam bentuk water fog, water canon, dan foam dengan jangkauan semprot sejauh 70 sampai 80 meter serta mampu menggeser objek-objek sisa kebakaran dengan berat maksimal 600 kilogram. Alat tersebut juga mampu membawa beban hingga 400 kilogram.
Unit LUF60 dilengkapi dengan pompa submersible untuk menyedot banjir. Sayangnya, tidak ada tangki air untuk memadamkan api, sehingga proses pemadaman api diambil dari mobil tangki pemadam kebakaran, kali, waduk, danau, atau laut. []
SUMBER: KOMPAS | VIVA