MU’AWIYAH adalah anak Abu Sufyan, anak Harb, anak Umayyah, anak Abdu al-Syam, anak Abdu Manaf. Sedangkan Abdu Manaf adalah kakek keempat dari Rasulullah.
Mu’awiyah dilahirkan ketika Rasulullah berusia 34 tahun. Pada usia 19 tahun, dia dan ayahnya masuk Islam tepatnya pada hari penaklukan kota Makkah.
Mereka teguh memegang keyakinan (iman). Mu’awiyah adalah laki-laki yang berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, memiliki sorot mata tajam dan penuh keagungan.
BACA JUGA: Banyaknya Khataman Quran Para Sahabat dan Ulama Salaf
Dia adalah saudara ipar Rasulullah dan salah seorang sekretaris beliau yang ditugasi menulis salinan al-Karim. Dia termasuk manusia beruntung karena beberapa kali dia didoakan oleh Rasulullah.
Di antara contohnya, Rasulullah berdoa untuk dia,
“Ya Rabbi! Pelihara dan tetapkan dia di jalan yang lurus dan jadikanlah dia pentunjuk jalan bagi orang lain!” dan
“Ya Rabbil Ajarkan kepada Mu’awiyah tulls-menulis dan berhitung! Lindungilah dia dari azab-Mul Ya Rabbi! Jadikanlah dia seorang penguasa di bumi!”
Beliau juga pernah memberi nasehat kepadanya, “Wahai Mu’awiyah! Berbuat baiklah kamu kepada semua orang tatkala kamu diamanahi kekuasaan!”
Nasihat Rasulullah tersebut mengisyaratkan, bahwa suatu masa kelak dia akan menjadi seorang penguasa (khalifah). Ia pun berkata, “Setelah mendengar nasihat Rasulullah tersebut, saya berharap kelak akan menjadi khalifah.”
Pada suatu hari Rasulullah mengendarai seekor binatang tunggangannya bersama Mu’awiayah. Ketika itu ia beliau bertanya kepada Mu’awiyyah, “Wahai Mu’awiyah, anggota tubuhmu yang mana dari anggota tubuhmu yang paling dekat denganku?”
Pada saat itu Mu’awiyah menjawab, “Perutku.”
Lalu Rasulullah memanjatkan do’a untuk dia, “Ya Rabbi! Limpahkanlah ilmu kepada orang ini, jadikanlah dia manusia yang memiliki kepribadian lemah lembut!”
‘Ali pernah berkata tentang Mu’awiyah, “Jangan mencela pemerintahan Mu’awiyah! Jika dia meninggal, kalian akan menyaksikan kebaikan-kebaikan juga akan turut pergi bersamanya.”
BACA JUGA: Selain Bilal, Inilah Sahabat Berkulit Hitam pada Masa Nabi
Mu’awiyah adalah sosok manusia yang cerdas, pemaaf, bijaksana, lemah lembut dan teliti. Dia memiliki keberanian mental dan keuletan jiwa dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang rumit dan penting.
Kelembutan dan kesabarannya menghiasai dirinya. Kitab-kitab sejarah menulis sikap pemaaf dan keramahan yang menghiasi kisah hidup Mu’awiyah.
Sebagaiman dicatat di dalam sejarah, bahwa terdapat empat manusia jenius yang membuat Semenanjung Arabia begitu termasyhur. Mereka adalah Mu’awiyah, Amr ibn Ash, Mughirah ibn Syubah dan ibn Abih. []
Sumber: Melacak Historisitas Syiah/ Penulis: Drs Slamet Untung, MA/ Penerbit: Pustaka Nuun