Oleh: Mela Ummu Nazry
Pemerhati Generasi
ayumelayulianti@gmail.com
DOA adalah permohonan seorang hamba kepada Allah Swt. Dilakukan baik ketika sedang bahagia, lapang, sempit maupun sedang sedih. Sebagai bentuk pengakuan seorang hamba atas kekurangan dan keterbatasan dirinya di hadapan Allah Swt dan meminta pertolongan Allah Swt atas segala situasi yang dihadapinya.
Karenanya seorang yang selalu berdo’a kepada Allah Swt akan mendapatkan banyak kebaikan dan pahala yang besar. Sebab do’a adalah inti dari ibadah.
BACA JUGA: Doa Kucing untuk Orang yang Menyayanginya
Sabda Rasulullah Saw :
الدعاء مخ العبادة
“Doa adalah inti ibadah.“ (HR. At-Tirmidzi).
Setiap muslim disunahkan untuk memanjatkan banyak do’a kepada Allah Swt dengan sebaik-baiknya agar do’anya diijabah, diperkenankan, dikabulkan oleh Allah Swt.
Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang sombong. Sebab ia takabur dan merasa dirinya tidak membutuhkan pertolongan Allah Swt. Orang yang sombong akan dimasukan kedalam api neraka jahanam dengan sangat hina, terhina dan direndahkan.
Karena itu, patutlah bagi seorang muslim untuk senantiasa berdo’a kepada Allah Swt, agar kita tidak termasuk dalam kategori orang-orang yang sombong yaitu golongan orang-orang yang merugi yang dibenci oleh Allah Swt.
Adapun agar do’a kita diijabah, diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah Swt, maka kita diwajibkan untuk mengikuti tata cara berdo’a seperti yang dicontohkan oleh Baginda Nabi besar Muhammad Saw. Memenuhi syarat yang telah ditetapkan yaitu terikat dengan seluruh hukum syariat yang telah Allah Swt dan Rasul Saw tetapkan.
Sehingga ketika kita terikat dengan seluruh hukum syariat, maka kita akan berusaha agar segala aspek yang kita kenakan terjamin kehalalan dan kethoyyibannya. Tidak terkecuali makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita. Sehingga ketika perut dan tubuh kita terisi makanan dan minuman yang halal dan baik, maka sungguh tidak ada penghalang baginya dengan Allah Swt, karenanya do’anya pasti akan diijabah, diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah swt.
Adapun waktu yang paling baik (mustajab) saat seorang hamba berdo’a kepada Allah swt adalah saat sedang sujud, dipertengahan malam dan setelah selesai sholat wajib. Itu adalah tiga waktu yang paling mustajab agar doa dikabulkan oleh Allah swt.
BACA JUGA: Masya Allah, Ini Dzikir Pelebur 2500 Dosa
Sedangkan tiga golongan yang tidak akan pernah ditolak do’anya dan pasti dikabulkan adalah do’a orang yang sedang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang didzolimi.
Ketiga golongan ini mustajab do’anya, pasti terkabul, saat berdoa dalam kondisi apapun yaitu selama ia sedang berpuasa, selama menjadi pemimpin yang adil yang menerapkan seluruh hukum syariat Allah Swt dan selama seseorang sedang didzolimi. Maka selama itu pula do’anya akan senantiasa dikabulkan oleh Allah Swt.
Sabda Rasulullah Saw :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Dari Abu Huraira RA, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu; orang yang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadannya, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu, kapanpun’.” (HR Tirmidzi).
Adapun bentuk terkabulnya doa atau diijabahnya do’a adalah seperti yang Rasulullah Saw jelaskan, bahwa kadangkala do’a diijabah saat kita masih di dunia yaitu Allah Swt segerakan terkabul do’a kita. Kadangkala Allah Swt mengabulkan do’a kita saat kita di akhirat kelak. Kadangkala bentuk terkabulnya do’a kita adalah dengan dipalingkannya keburukan dari kita sesuai dengan kadar do’a kita.
Jadi orang-orang yang senantiasa berdo’a akan senantiasa menuai kebaikan dan kebaikan saja. Tidak akan pernah merugi.
Seorang yang berdoa, tidak boleh berdo’a dengan tergesa-gesa, yaitu ingin cepat melihat hasil do’anya didunia. Sebab orang yang tergesa-gesa akan terjebak pada perasaan bosan sebab belum bisa melihat hasil do’anya didunia, kemudian ia mengeluh dan akhirnya ia meninggalkan do’anya. Sebuah kerugian yang sangat besar. Karenanya kita berlindung kepada Allah Swt dari sifat tergesa-gesa.
Saat berdo’a pun, jangan lupa untuk senantiasa berdzikir atau mengiringi do”a dengan dzikir. Yaitu aktivitas mengingat Allah Swt, mengingat kebesaran-Nya, keagungan-Nya dan kemahakuasaan-Nya. Sehingga dengan berdzikir, seorang hamba akan selalu terdorong untuk melaksanakan seluruh perintah Allah Swt dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Selain itu pula, orang yang senantiasa berdzikir adalah orang-orang yang beruntung. Sebab saat ia berdzikir kepada Allah Swt, maka pada saat itu ia ingat kepada Allah Swt dan sebagai balasannya, Allah Swt pun akan senantiasa ingat kepadanya dan akan senantiasa menolong dengan mengijabah seluruh do’a-do’anya.
BACA JUGA: Keajaiban Istighfar
Selain berdzikir, pada saat kita berdo’a, juga sangat dianjurkan untuk senantiasa mengucapkan istighfar kepada Allah Swt. Yaitu aktivitas memohon ampun kepada Allah swt atas seluruh dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.
Sehingga Allah Swt berkenan untuk mengampuni dosa-dosa kita, sehingga saat kita bersih dari dosa dan kesalahan sebab telah diampuni oleh Allah Swt dan terus-menerus berdzikir kepada Allah Swt, maka terkabulnya do’a adalah sebuah keniscayaan.
Selain itu patutlah diperhatikan seluruh upaya yang harus dijalankan oleh seorang hamba ketika doanya kepada Allah Swt ingin dikabulkan, yaitu dengan memperhatikan seluruh hukum kausalitas yang bisa mengantarkan terkabulnya do’a kita.
Sebab Rasulullah Saw pun tidak hanya berdoa saja namun juga menempuh hukum kausalitas agar do’anya dikabulkan oleh Allah Swt. Walaupun Rasulullah Saw adalah sosok teladan yang sudah mendapat jaminan keberhasilan dan kemenangan di dunia maupun di akhirat, namun Rasulullah Saw senantiasa melakukan berbagai macam usaha dan upaya agar do’anya dikabulkan oleh Allah Swt.
Wallahualam. []