HUSNUL khatimah, itu merupakan akhir kehidupan yang didambakan banyak orang. Rasulullah ﷺ bahkan mengajarkan umatnya agar memperbanyak doa husnul khatimah.
Dikutip dari laman Qazwa, husnul diambil dari kata hasan yang artinya baik. Khatimah sendiri memiliki arti yaitu sebuah akhir. Jadi, husnul khatimah memiliki arti sebuah akhir yang baik. Arti operasionalnya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik alias diridhai Allah SWT.
Dalam Kitab An-Nashaih Ad-Diniyyah, Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengatakan, “Setiap muslim harus senantiasa memohon agar Allah Ta’ala berkenan mewafatkannya dalam husnul khatimah, karena setan yang terkutuk akan berkata, ‘Aduhai! Orang yang memohon husnul khatimah itu telah mematahkan tulang belakangku, celaka, kapan ia mau membangga-banggakan amalannya, aku khawatir, ia telah mengetahui tipu dayaku.’”
BACA JUGA: Sudah Tahu Belum? Ini 17 Tanda Husnul Khatimah Menurut Hadits
Lantas, doa apa yang dapat dibacakan untuk memohon husnul khatimah?
Berikut 5 doa husnul khatimah yang disebutkan dalam Alquran dan hadis nabi:
1 Doa husnul khatimah dalam Alquran
Bacaan doa husnul khatimah terdapat dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 193 yang berbunyi sebagai berikut.
رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَٰنِ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ فَـَٔامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ
Rabbanā innanā sami’nā munādiyay yunādī lil-īmāni an āminụ birabbikum fa āmannā rabbanā fagfir lanā żunụbanā wa kaffir ‘annā sayyi`ātinā wa tawaffanā ma’al-abrār
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu’, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.”
2 Doa husnul khatimah dalam alquran
Bacaan doa husnul khatimah pernah dipanjatkan oleh Nabi Yusuf. Doa tersebut terdapat dalam Alquran Surat Yusuf ayat 101, sebagai berikut:
رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta`wīlil-aḥādīṡ, fāṭiras-samāwāti wal-arḍ, anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah, tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”
BACA JUGA: Syarat Husnul Khatimah
3 Doa Husnul Khatimah dalam hadis
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ
Allohummaj’al Khoiro ‘Umrii Aakhirohu, Wa Khoiro ‘Amalii Khowaatimahu, Wa Khoiro Ayyaamii Yauma Alqoo-Ka Fiih
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.” (HR Ath-Thabrani)
4 Doa Husnul Khatimah dalam hadis
أَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَا تِمَةِ وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوْءِ الْخَا تِمَ
Allhummakhtim Lanaa Bihusnil Khatimah Walaa Takhtim Alainaa Bisuuil Khatimah
“Ya Allah akhirilah hidup kami dengan husnul khatimah dan janganlah engkau akhiri hidup kami dengan su’ul khatimah.” (Kitab An-Nashaihud Diniyyah karya Abdullah bin Alwi Al Haddad)
BACA JUGA: 7 Hal yang Bisa Mengantarkan Kita Meninggal Husnul Khatimah
5 Doa Husnul Khatimah dalam hadis
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْخَيْرِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالسَّعَادَةِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Allahummakhtim lana bil islami, wakhtim lana bil imani, wakhtim lana bil Khairi, wakhtim lana bi al-sa’adah, wakhtim lana bihusnil khaatimah.
“Ya Allah akhirilah hidup kami dengan Islam, dengan membawa iman, dengan kebaikan, dengan kebahagiaan dan dengan husnul khatimah.” (Kitab An-Nashaihud Diniyyah karya Abdullah bin Alwi Al Haddad) []
Referensi: An-Nashaih Ad-Diniyyah/Karya: Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad.