DOA ketika dihina orang dapat dibaca sebagai balasan atas perbuatan buruk berbentuk hinaan tersebut. Sebab, Islam mengajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan.
Dihina orang merupakan hal yang tidakmenyenangkan. Itu bahkan bisa menumbuhkan sakit hati dan dendam. Meski dibolehkan membalas dengan perbuatan serupa, sebaiknya hal itu dihindari. Sebaliknya, tanpa harus membalas perbuatan buruk tersebut, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah berdoa dan memohon perlindungan dari Allah.
Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan hal itu. Pernah suatu hari, Nabi Muhammad ﷺ mendapatkan cobaan yang sangat berat. Kaum yang ia datangi untuk memberikan dakwah ternyata tidak mau menerimanya. Mereka menghina nabi, merendahkan, bahkan sebagian ada yang memukulinya hingga ia berdarah. Bukan membalas, nabi malah membaca doa ketika dihina orang tersebut.
BACA JUGA: 5 Doa Nabi untuk Orang Zalim
Doa ketika dihina orang
Berikut doanya:
اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون
Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun
“Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.”
Doa ketika dihina orang tersebut ada dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis lengkapnya diceritakan kronologi penghinaan dan pemukulan kepada nabi saat beliau berdakwah.
Saat itu beliau dipukul hingga berdarah. Pendarahan yang muncul di wajah nabi menunjukkan bahwa pukulan yang dilayangkan kepada nabi begitu sangat keras. Sambil mengusap darahnya, beliau tak lantas membalas perlakuan mereka. Alih-alih membalas, beliau malah mendoakan dengan doa di atas.
BACA JUGA: Doa Nabi Khidir Kala Menghadapi Ujian dan Cobaan
Kalimat fa innahum laa ya’lamun yang dibacakan nabi di atas menunjukkan bahwa nabi sangat memahami kondisi orang-orang yang menghina dan memukuli beliau. Mereka, bagi nabi, adalah orang-orang yang tidak mengetahui kemuliaan ajaran yang dibawa Nabi ﷺ. Jika mereka mengetahui, mereka pasti akan sadar dan merasa malu telah berbuat demikian.
Doa ketika dihina orang tadi dapat menjadi cambuk dan renungan. Dari sana dapat diketahui kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ. Beliau bukanlah seorang pendendam. Beliau bahkan mengajarkan kepada cara terbaik untuk berdakwah dan mengenalkan ajaran Islam. Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih sayang dan kelembutan. []
SUMBER: SINDONEWS