NABI Ilyas menyeru kaumnya agar meninggalkan berhala. Tiada jemu dia melakukan hal itu. Sekalipun kaumnya malah berbalik mengejek serta melakukan hal tak mengenakan lainnya. Bahkan nyawa Nabi Ilyas sendiri terancam.
“Takutlah kepada Allah, yaitu Tuhan kamu, yang menciptakan kamu dan Tuhan dari nenek moyangmu dulu,” ucap Nabi Ilyas kepada kaumnya.
Namun, mereka tetap membangkang.
BACA JUGA:Â Kisah Hakim Ilyas bin Muawiyah, Khilal yang Tertutup Uban
Hingga akhirnya kaum itu diazab dengan datangnya musim kemarau nan panjang. Tak ada air sama sekali. Tanaman dan ternak mati bergelimpangan.
Dengan kesusahan sedemikian rupa, barulah mereka tersadar akan peringatan Nabi Ilyas. Sehingga memohon agar didoakan supaya turun hujan.
BACA JUGA:Â Doa yang Terdengar di Multazam (Bagian 2)
Tatkala Nabi Ilyas telah berdoa. Semua kembali seperti sedia kala. Air mengalir, tanaman menghijau. Namun, justru dengan begitu mereka berterimakasih dengan kembali, kembali menyembah berhala.
Maka dari itu, Allah menimpakan gempa bumi yang amat dahsyat. Sementara Nabi Ilyas dan para pengikutnya diselamatkan oleh Allah. []
Sumber: 25 Nabi dan Rasul/ Karya: MB. Rahimsyah dan Rizky Gunawan/ Penerbit: CV. Pustaka Agung Harapan