IMAM Abu ‘Isa at-Tirmidzi rahimahullah dalam kitab Sunan beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu tentang apa yang harus dibaca jika mau beranjak dari sebuah majelis. Berikut redaksi doanya:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala pujian untuk-Mu. Aku bersaksi tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi Juz 5 hal. 494, hadits no. 3433 (maktabah syaamilah, tarqiimul kitaab muwaafiq lil mathbuu’). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa-i dalam as-Sunan al-Kubra, ad-Darimi, al-Hakim, al-Bazzar, ath-Thabrani, dan lain-lain dengan redaksi masing-masing.
BACA JUGA: Apakah Ada Doa Khusus di Malam Nisfu Sya’ban?
Imam at-Tirmidzi mengomentari hadits yang beliau riwayatkan ini, “Hadits ini hasan shahih gharib dari sisi ini. Saya tidak mengetahuinya dari hadits Suhail kecuali dari sisi ini.” Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak mengomentari hadits ini (dengan sedikit perbedaan redaksi hadits), “Hadits ini hadits shahih sesuai syarat Muslim, namun mereka berdua (al-Bukhari dan Muslim) tidak mengeluarkannya.” Dalam kitab Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, al-Albani menyatakan hadits ini adalah hadits shahih.
Tentang doa ini, sebagaimana disebutkan oleh at-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa setiap orang yang berada dalam sebuah majelis (tempat orang-orang berkumpul) dan banyak berbicara di dalamnya, kemudian sebelum beranjak dari majelisnya tersebut ia membaca subhaanakaLlahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik, maka dosa-dosa yang dilakukannya di majelis tersebut akan diampuni.
BACA JUGA: Belajar Cegah Wabah dari Umar bin Khattab dan Doa Nabi
Dalam riwayat Abu Dawud dan Ahmad dari Abu Barzah al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, setelah Rasulullah membaca doa ini, kemudian sebagian shahabat bertanya tentang doa tersebut yang belum pernah mereka dengar dari beliau sebelumnya. Rasulullah kemudian mengatakan, “Ia adalah penebus dosa yang terjadi di majelis ini.” Dari sini lah kemudian doa ini dikenal dengan istilah doa kaffarah al-majlis (penebus dosa dalam majelis).
Semoga kita bisa mengamalkan doa ini, setiap kita beranjak dari majelis apapun yang kita ikuti. Wallahul musta’aan. []
Web: Abufurqan.net
Facebook: Muhammad Abduh Negara