PADA suatu hari Rasulullah SAW keluar untuk buang air. Ketika beliau selesai beristinja, beliau mendapati sebuah panci yang sudah penuh berisi air di luar tempat beliau beristinja. Lalu, beliau bertanya, “Siapakah yang telah menaruhnya di sini?”
“Ibnu Abbas telah menaruhnya,” jawab para sahabat.
Rasulullah SAW sangat senang dengan pelayanan Ibnu Abbas ra kepadanya. Kemudian beliau mendoakannya, “Ya Allah, berikanlah kepadanya kepahaman agama dan Alquran.”
BACA JUGA:Â Bagaimana Cara Ibnu Abbas Mendapatkan Ilmu?
Pada suatu ketika Rasulullah SAW sedang mendirikan shalat sunnah dan Ibnu Abbas ra mengikutinya di belakang. Lalu, Nabi SAW menarik tangannya sehingga ia berdiri tepat di samping kanan Rasulullah SAW sebagaimana tata cara shalat berjemaah dengan satu makmum: posisi makmum tepat berada sejajar disamping kanan imam. Akan tetapi, Ibnu Abbas ra malah kembali mundur ke belakang dan shalat di belakang beliau.
Seusai shalat, Rasulullah SAW. bertanya kepada Ibnu Abbas ra “Mengapa kamu mundur ke belakang?”
Ibnu Abbas ra menjawab, “Wahai Rasulullah, engkau adalah pesuruh Allah, bagaimana saya dapat berdiri sejajar denganmu?”
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah mendoakannya agar ditambahkan ilmu dan kepahaman agama kepadanya.
BACA JUGA:Â Keberkahan Mencari Ilmu di Pagi Hari
Ibnu Abbas ra sangat menghormati kedudukan Rasulullah SAW sehingga ia melayani beliau dengan sepenuh hati.
Keutamaan seorang murid yang menghormati gurunya dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabda beliau, “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR Ahmad dan Hakim)
Imam Nawawi ra berkata, “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan mengantarkan seorang murid untuk mengambil manfaat yang banyak darinya dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia ambil dari gurunya tersebut.” []
SUMBER: CERITAINSPIRASIMUSLIM